Propaganda dan Fitnah Kuat Ma'ruf Jadi Motif Sambo Bunuh Brigadir J?
BANDUNG – Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan soal motif Irjen Ferdy Sambo di Semarang yang merencanakan membunuh Brigadir J.
Hal tersebut Deolipa Yumara beberkan saat menjadi narasumber di Catatan Demokrasi TvOne menceritakan soal motif pembunuhan Brigadir J dan peristiwa di Magelang.
"Pertama saya sempat sebut Yoshua bukanlah LGBT, yang kedua Eliezer bukanlah LGBT dan ketiga Ferdy Sambo adalah biseksual, saya klaim itu," ujar Deolipa dikutip dari tvonenews, Rabu, 24 Agustus 2022.
"Motif sebenarnya adalah karena si Kuat, orang sipil tetapi ingin berkuasa di polisi, dia (Kuat Ma'ruf) selalu berantem dengan Yoshua karena dia pengen dianggap oleh Sambo sebagai orang yang pertama menjaga Sambo," sambungnya.
Dari sinilah muncul propaganda yang dibuat-buat oleh Kuat Ma'ruf dan diceritakan kepada Irjen Ferdy Sambo.
"Sehingga timbul-lah propaganda-propanda si Kuat bikin cerita tentang Yoshua segala macam. Kan dia bikin (sampaikan) propaganda ke Sambo, karena Sambo psikopat dia terima telpon, marah dia," ungkapnya.
Deolipa menambahkan, bahwa Kuat Ma'ruf melaporkan dan memberi infomasi kepada Ferdy Sambo tentang perlakuan Brigadir J yang tidak sesuai fakta dan hanya karangan atau fitnah.
"Ini yang namanya fitnah, jadi sumber persoalan pertama adalah fitnah yang kuat yang disampaikan kepada Sambo, Sambo yang kadang-kadang psikopat, dia panik merasa cemburu banget, timbullah niat busuknya karena kepalanya udah nggak bisa posisi normal," ujar Deolipa.
Dari propaganda dan fitnah itulah yang memunculkan rencana Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J.
"Omongan si Kuat Ma'ruf. Si Kuat ini kan karena iri sama si Yoshua dan Eliezer sama polisi-polisi di sana, akhirnya dia rancang suatu cerita-cerita jahat namanya fitnah, makanya sumber dari persoalan ini adalah fitnah," jelas Deolipa.
Lebih lanjut, Deolipa melalui analisanya mengungkapkan bahwa ada kecemburuan dari Kuat Ma'ruf kepada para ajudan terutama Brigadir J.