Habib Rizieq Absen di Aksi 2309 Karena Masih Tahanan Kota
- Dok. Kemenkumham
BANDUNG – Koordinator lapangan Gerakan Nasional Pembela Rakyat, Buya Husein, tak mempermasalahkan saat Habib Rizieq Shihab alias HRS tidak bisa hadir dalam aksi 2309 di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.
Habib Rizieq Shihab tidak bisa hadir dalam aksi 2309 untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu karena masih berstatus sebagai tahanan kota. Meski tidak hadir, Buya Husein mengatakan roh dari Rizieq Shihab tetap ada d tengah-tengah massa aksi.
"Imam besar kita Habib Rizieq Shihab, beliau tidak bisa hadir karena beliau statusnya masih tahanan kota. Nah jadi, beliau tidak hadir, namun walaupun beliau tidak hadir, roh beliau hadir di tengah-tengah kita, semangat beliau hadir di tengah-tengah kita," kata Buya Husein kepada wartawan, Jumat, 23 September 2022.
{{ photo_id=7314 }}
Menurut Buya Husein, ketidakhadiran Habib Rizieq Shihab telah diwakili oleh menantunya yakni Habib Muhammad bin Husein Alatas. Diketahui, Habib Muhammad merupakan Ketua Umum Front Persaudaraan Islam.
Buya Husein kemudian menyinggung pemerintah yang tak kunjung keluar dan mendekati massa aksi 2309. Padahal, sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyatakan siap untuk menemui perwakilan massa aksi.
"Kami sudah memohon ke pihak istana agar kita diakomodir, mohon dipertemukan supaya tuntutan kita diterima oleh mereka, karena sebelumnya staf kepresidenan bilang siap menerima," katanya.
"Kemarin, kita pun sudah mengajukan tapi mereka tidak ada yang keluar sekarang pun, kita berhara ada perwakilan staf presiden datang memenuhi kita untuk berdialog," kata Buya Husein.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif, mengatakan massa GNPR tidak ingin bertemu dengan siapapun perwakilan pemerintah untuk menerima tuntutan dari aksi 2309 ini. Termasuk jika yang menjadi perwakilan ialah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
{{ photo_id=7313 }}
Menurut Slamet, massa GNPR hanya ingin bertemu dan menyampaikan aspirasinya secara langsung ke Presiden Joko Widodo.
"Emang siapa yang mau ketemu Ngabalin? Sesuai dengan surat yang diberikan oleh Korlap Aksi, GNPR hanya meminta bertemu dengan Pak Presiden, bukan Pak Ngabalin," kata Slamet saat dihubungi VIVA, Jumat, 23 September 2022.
Slamet menegaskan, massa GNPR tidak akan menemui perwakilan pemerintah yang tidak memiliki kebijakan terkait kenaikan harga BBM serta bahan pokok di Indonesia.
"Buat apa ketemu dengan yang tidak memegang kebijakan sama sekali, hanya sekedar staf yang cuma numpuk berkas?" katanya.
Lebih jauh, Slamet mengungkap pertemuan elemen massa GNPR dengan Presiden Joko Widodo itu bukan hanya omong kosong semata. Sebab, koordinator lapangan aksi 2309 ini sebelumnya telah mengirimkan surat untuk dapat bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu.
"Iya, sudah (diajukan surat untuk bertemu Presiden Joko Widodo). Sesuai surat yang diberikan oleh korlap aksi, GNPR hanya minta bertemu Pak Presiden," katanya.
Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) akan menggelar aksi bela rakyat 2 atau Akbar 2 Aksi 2309 di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha (Indosat), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 23 September.
Menurut Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif dalam aksi ini mereka menuntut untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak, menurunkan harga-harga, dan menegakkan supremasi hukum. Dia menyebut laporan kepada kepolisian telah dilayangkan pihaknya.