Basis Agama dan Militer Bakal Jadi Suksesor Pemilu 2024

Pemilu 2024
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG - Konstalasi politik Pemili 2024 mulai jadi sorotan baik kancah daerah maupun Nasional. Diprediksi, kemenangan Pemilu 2024 bakal didominasi dengan pertarungan dua warna yaitu basis politik agama dan militer.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Nyoblos di Purwakarta Bareng Anak, Target Menang 80 Persen

“Kami mengistilahkan dwi kekuatan politik ini dengan sebutan ‘satu warna dua bendera’,” ujar Director Research of IndoNarator, Harsam, Selasa 19 April 2022.

Menurutnya, peta kekuatan politik Indonesia sejak awal kemerdekaan terutama di periode awal kemerdekaan hingga orde baru menempatkan militer dan terutama Islam sebagai kekuatan determinan.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Beri Ibu Supriyani Kado Istimewa di Hari Guru Nasional

Pengaruh Islam dan militer, lanjut Harsam, dapat menjadi benteng kuat mempertahankan Negara dari ancaman ideologi yang berlawanan. “Dari pengalaman historis kita mendapati satu bukti empirik bahwa militer dan terutama Islam memainkan peran strategis dalam menjaga keutuhan bangsa," katanya.

"Sebut saja Presiden Soekarno yang kala itu mendesak Jenderal Soedirman untuk memberikan fatwa bagi umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan menimbang kekuatan militer kita kala itu belum begitu memadai,” tambahnya.

Kang Dedi Mulyadi Ungkap Masalah Jawa Barat di Penutup Debat Pamungkas Pilkada 2024

Harsam menilai, peran Islam terlihat pada rentetan perjuangan mempertahankan kemerdekaan mulai dari peristiwa pertempuran Surabaya, Bandung Lauatan Api dan peristiwa penting lainnya yang menempatkan peran penting ulama dalam semangat resolusi jihad.  

Apalagi menurut dia, Islam dan militer juga pernah memiliki riwayat panjang dalam hal bersama-sama menumpas kekuatan antinasionalisme yang kala itu salah satunya direpresentasikan Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Kita tahu bahwa Islam dan militer pernah memiliki sejarah panjang melawan kekuatan negatif terhadap keutuhan NKRI kala itu, maka itu tidak menutup kemungkinan sejarah itu akan kembali terulang,” katanya.

“Untuk itu, menurut analisis kami, Islam dan militer kemungkinan akan kembali dalam satu kekuatan yang utuh-padu dalam proses electoral politics pada Pemilu 2024 mendatang,” tambahnya. (adm)