Banjir Akibat Intensitas Hujan Tinggi Ancam Pemukiman di Bandung

Banjir di Bandung Imbas Intensitas Hujan Tinggi
Sumber :
  • Heru

 

Heboh! Misteri Dua Ular Raksasa Sowan ke Makam Sunan Kalijaga, Dipercaya Sebabkan Banjir Demak

BANDUNG - Intensitas curah hujan yang tinggi saat ini mengakibatkan banjir musiman kembali terjadi di sejumlah titik. Termasuk di kawasan Jalan Cigebar - Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Pantauan viva di lapangan, banjir di dua kampung di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung itu memang menjadi banjir musiman. Terutama saat di musim penghujan seperti ini. Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan meningkatkan permukaan air Sungai Citarum. Dan mengakibatkan luapan air ke pemukiman seperti yang biasa terjadi.

Aksi Pengemudi Fortuner Terjang Banjir di Bandung, Auto Mogok hingga Disoraki Warga

Kala banjir menggenangi pemukiman, tak sedikit warga yang melanjutkan aktivitas keseharian dengan menggunakan perahu untuk sekolah dan bekerja. Nanang Zulfandi (29), salah seorang warga Kampung Cigebar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung menilai sudah terbiasa dengan banjir musiman di dua kampung itu (Cijagra dan Cijagra). 

Bahkan saat curah hujan turun dengan intensitas yang cukup lama, ketinggian banjir bisa mencapai satu setengah meter lebih atau merendam pemukiman warga.

Detik-detik Fortuner Terjang Banjir di Dayeuhkolot Bandung, Auto Mogok

Ilustrasi banjir

Photo :
  • pixabay

"Dulu waktu tinggal di Cijagra memang rutin kalo tiap kali hujan pasti banjir," ujar Nanang yang kini tinggal di Kampung Cigebar, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung itu.

Sekitar dua tahun lalu, warga di dua kampung itu juga sempat mengungsi ke posko yang disediakan. Itu jelasnya, karena genangan air tak kunjung surut, karena hujan hampir terus mengguyur dalam sepekan.

Menurut pria yang bekerja sebagai breeder (pembudidaya) kucing itu, mengatakan meski kini ia sudah berpindah ke kawasan Kampung Cigebar yang relatif lebih aman dari banjir. Namun banjir tetap menggangu aksesnya untuk pulang ke rumah. Sehingga ia harus memilih jalan alternatif yang lebih jauh melalui Jalan Cikoneng, Kabupaten Bandung.

"Kalau kaya sekarang paling satu sampai dua hari, karena hujannya gak terlalu sering. Tapi saya juga bingung kalau hujan terus mengguyur. Kejadian seperti dua tahun lalu mungkin saja bisa terjadi. Untuk itu saya harap pemerintah setempat juga memerhatikan ini semua," paparnya.

Pasalnya banyak warga di kampung itu yang harus tetap bekerja, sekolah dan menjalani aktivitas lainnya. Terlebih dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit, seiring kenaikan BBM saat ini. (hru)