11 Oktober, Albert Einstein Surati Roosevelt Soal Ancaman Bom Atom
BANDUNG - Tanggal 11 Oktober ternyata jadi saksi bisu terjadinya peristiwa besar para tokoh dunia. Tepatnya pada 11 Oktober 1932 Presiden Amerika Serikat Frangklin D. Roosevelt menerima surat dari ilmuan jenius Albert Einstein mengenai bom atom.
Albert Einstein yang berasal dari Jerman yang berkontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan dunia juga mengalami kondisi atau peristiwa besar di mana Nazi pada saat itu tengah berkembang pesatnya pada 1933.
Dilansir dari Wikipedia.org, ketika Einstein mengunjungi Amerika Serikat dalam kondisi Adolf Hitler berkuasa. Karena latar belakang Yahudinya, Einstein memilih tidak kembali ke Jerman.
Kemudian Einstein menetap di Amerika Serikat dan menjadi warga negara Amerika pada tahun 1940. Menjelang Perang Dunia II, Einstein mengirim surat kepada Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt, yang memperingatkannya mengenai potensi pengembangan "bom jenis baru yang sangat dahsyat" dan menyarankan agar AS segera memulai penelitian serupa.
Kemudian, saran Einstein akhirnya mengarah pada Proyek Manhattan. Dalam hal ini Einstein mendukung Sekutu, tetapi menentang gagasan penggunaan fisi nuklir sebagai senjata.
Einstein menandatangani Manifesto Russell–Einstein bersama filsuf Britania Raya Bertrand Russell, yang menyoroti dan mengecam bahaya senjata nuklir. Einstein mengabdi di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey, hingga kematiannya pada tahun 1955.
Bom atom merupakan senjata pemusnah massal yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya ledak yang sangat tinggi. Senjata nuklir ini mampu menghancurkan sebuah kota atau bahkan sebuah daerah dari satu negara, tergantung dari jenis dan kekuatan senjata tersebut.
Senjata nuklir telah digunakan beberapa kali dalam pertempuran - semasa Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota di Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki. Pada masa itu daya ledak bom nuklir yang dijatuhkan sebesar 20 kilo ton dan 15 kilo ton TNT. Sedangkan bom nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 50 mega ton TNT.
Negara pemilik senjata nuklir yang dikonfirmasi adalah Amerika Serikat, Rusia, Britania Raya, Prancis, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Utara dan Pakistan. (bdg)