Anies Klaim Penanganan Banjir Jakarta Berhasil Berkat Kepemimpinannya
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Orang nomor 1 di DKI Jakarta itu memandang, jumlah atau curah hujan yang turun ke tanah di luar kehendak manusia. Justru, yang menjadi tanggung jawab ialah bagaimana manajemen penanganan banjir harus diupayakan semaksimal mungkin.
Selain itu kata dia, jajarannya menerapkan Key Performance Indicator (KPI) banjir mesti surut dalam kurun 6 jam. Dia lantas mempersilakan seluruh pihak membandingkan penanganan banjir di Jakarta maupun kota-kota lainnya.
"Di Jakarta pakai KPI penanganannya, bila di bawah 100 mm dan banjir berarti ada yang salah. Bila di atas 100 mm dan ada genangan wajar. Lalu KPI-nya 6 jam. Harus surut," tuturnya.
"Jadi kita tidak khawatir dengan foto-foto genangan itu. Yang kita khawatir kalau genangan berhari hari baru kami khawatir, itu manajemennya nggak betul. Jadi anda silahkan bandingkan Jakarta dengan kota kota lain. Ketika terjadi hujan berapa lama surut di situlah manajemen. Kalau jumlah hujannya itu di luar kuasa manusia, tapi kalau manajemen itu tanggung jawab kita," jelasnya.
Untuk diketahui, pada hari Senin 10 Oktober 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 68 RT di Jakarta mengalami kebanjiran akibat meluapnya Kali Ciliwung.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT, saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala BPBD Isnawa Adji dalam keterangannya.