Pemuda Ini Buta Akibat Sering Oplos Miras dengan Puluhan Obat Keras

Kerap Oplos Miras dengan Puluhan Obat Keras, Pemuda Ini Alami Kebutaan
Sumber :
  • istimewa

 

Jawara Garut Tantang Duel Hercules, Habib Bahar Bin Smith: Cuma Cari Sensasi!

BANDUNG - Di tengah perjalanan menuju Kabupaten Garut, Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Dedi Mulyadi tak sengaja bertemu dengan seorang pria tunanetra yang sedang menenteng karung berisi botol bekas dan sejumlah rongsokan.

Pemuda bernama Didin (37) itu rupanya setiap hari keluar rumah dari pagi hingga siang hari untuk mencari rongsokan di sekitar rumahnya. Nantinya barang rongsokan tersebut akan dibeli oleh pengepul yang biasa datang ke rumahnya.

Hercules Ditantang Duel Jawara Garut, Ini Kata Habib Bahar Bin Smith

Dedi lantas mengantarkan Didin ke rumahnya di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, tak jauh dari tempat keduanya bertemu. “Di rumah tinggal sama orang tua,” ucap Didin yang juga mengalami keterbatasan bicara tersebut, Minggu 22 Oktober 2022.

Sesampainya di rumah, Dedi bertemu dengan bapak dan ibu Didin. Rupanya Didin adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Dua adiknya kini telah menikah dan bekerja di luar rumah. “Biasa keluar rumah jam enam, nanti jam 11an pulang ke rumah. Barangnya nanti ada yang beli tukang rongsokan,” ujar ibu Didin.

Terang-terangan Tantang Duel Hercules, Sosok Abah Jawara Garut Terkuak!

Anggota DPR Dedi Mulyadi

Photo :
  • istimewa

Uang yang didapat dari hasil menjual rongsokan tersebut biasa digunakan Didin untuk membeli rokok. Sementara untuk makan sehari-hari Didin diberi oleh kedua orang tuanya. Selama ini kedua orang tua Didin yang sudah tua hanya bisa mengandalkan pemberian dari dua anaknya yang lain.

Rupanya Didin lahir dan tumbuh besar sebagai pemuda dengan penglihatan dan cara bicara yang normal. Hanya saja sejak lima tahun lalu hal tersebut berubah.“Dulu dari kecil sampai remaja dia dikenal rajin ke masjid. Cuma salah pergaulan jadinya seperti itu,” ucap orang tua Didin.

Pergaulan yang dimaksud adalah Didin kerap mengkonsumsi minuman keras oplosan. Hal tersebut diperparah dengan kebiasaannya mengkonsumsi obat keras jenis dextro. “Dulu suka minum oplosan sama dextro dicampur. Sekali minum 20 dextro sekaligus. Terus lama-lama panas tiris, kemudian begini,” kata Didin yang mengaku menyesali perbuatannya dulu.

Tak hanya berpengaruh ke mata, Didin juga sempat bermasalah dengan kejiwaannya setelah sering mengkonsumsi miras dan obat keras. Ia disebut kerap mengamuk pada ibu dan adik-adiknya hingga merusak perabot di dalam rumah.

Meski demikian, sang ibu tetap menyayangi Didin dan merawatnya. Hingga akhirnya Didin yang kerap mengamuk kini sudah mulai normal hanya saja mengalami kebutaan dan gangguan bicara.

Didin sendiri pernah dibawa berobat namun dokter mengatakan kebutaannya tak bisa lagi disembuhkan. Sebab kornea dan saraf mata Didin sudah rusak.

Dedi mengaku takjub dengan ibu Didin yang tetap gigih merawat anaknya. Sang ibu tak kenal lelah mengurusi anaknya meski dulu kerap diamuk. “Itulah seorang ibu yang tetap sabar dan tetap saja mengurus anaknya. Walaupun anaknya mengalami seperti ini karena perbuatannya sendiri,” ujar Dedi. (bdg)