Sektor Usaha di Jabar Goyang Jelang Resesi, Pengusaha Bisa Apa?
Dari Januari 2022 hingga Pertengahan Oktober 2022 Apindo telah mencatat terjadinya PHK sebanyak 73 ribu karyawan. Hal tersebut belum termasuk angka dari perusahaan yang tidak tergabung dalam Apindo. BPJS sendiri telah mencatat adanya ratusan ribu pekerja yang telah mengajukan klaim JHT, sedangakan JHT 100 persen adalah untuk karyawan yang telah resign atau terkena PHK. Apindo akan mengkonfirmasi ulang ke BPJS terkait data tersebut.
Angka PHK tersebut dikhawatirkan akan terus naik, karena terjadinya pengurangan order baik di textile, garment, maupun sepatu di tahun depan. Dari sektor textile, pengusaha juga menyampaikan keluhan adanya kesulitan bertahan karena pasar local yang biasa menjadi tempat mereka menjual telah diserang oleh maraknya import baju – baju bekas.
Apalagi dengan turunnya permintaan customer hingga 50 persen ditahun mendatang, pengusaha textile mendesak adanya upaya yang harus dilakukan Apindo untuk mencegah hal tersebut terjadi berlarut – larut sehingga textile akan semakin terpuruk di Bandung, dimana dulu merupakan tempat mereka bertumbuh subur dan berkembang pesat.
Terkait hal ini, ketua Apindo menyampaikan akan mengumpulkan data – data dan mempelajari terlebih dulu untuk kemudian dilakukan evaluasi dan kajian sebelum diserahkan kepada kementrian Perdagangan untuk mencari solusi lebih jauh. Ketua Apindo juga meyakini perlunya pemahaman serta campur tangan dari pemerintah dengan sungguh – sungguh dalam mengatasi hal ini, memberlakukan safe guard sehingga keberlangsungan dunia usaha bidang pertextilan akan terus terjaga.
Apindo juga menyampaikan akan berkoordinasi dengan API dalam menyelesaikan hal tersebut. Selain itu pengusaha juga menanyakan terkait upah, dengan beratnya situasi yang dihadapi oleh para pengusaha apalagi sector padat karya, karena di sektor ini beban upah sangat signifikan, berbeda dengan sektor padat modal. Oleh karenanya pengusaha memohon supaya Apindo mendiskusikan hal terkait upah padat karya untuk dibedakan dengan industry lain karena beratnya beban yang harus ditanggung oleh pengusaha.
Terkait hal tersebut Ketua Apindo Jabar menyampaikan sangat memahami keadaannya dan akan mengumpulkan data-data untuk membuat kajian dan evaluasi yang lebih komprehensif, serta mendiskusikannya kembali di internal pengusaha sebelum menyampaikan dan mendiskusikannya lebih jauh dengan pemerintah.
Pengusaha juga menyinggung tentang ketakutan adanya kenaikan Stuktur dan Skala Upah (SUSU) yang pada tahun lalu besarannya ditentukan oleh pemerintah dan itu memberatkan pengusaha, maka Ketua Apindo menyampaikan sebagaimana kondisi berat yang dialami saat ini, Ketua Apindo juga menyampaikan bahwa pengusaha harus tetap optimis, namun tidak lupa tetap mawas diri dan realistis. Pengusaha juga dituntut untuk menelorkan ide – ide serta membangun flexibilitas sehingga terdapat endurance atau daya tahan dalam menghadapi ‘guncangan usaha dan ekonomi’ dari waktu ke waktu. (bdg)