Fakta Menarik Soundtrack Avatar: The Last Airbender, Komposer: Terinspirasi dari Tari Kecak Bali
- Netflix
VIVA Bandung – Siapa sangka soundtrack film Avatar: The Last Airbender yang ikonik ternyata memiliki cerita menarik di baliknya?
Sang komposer, Jeremy Zuckerman, mengungkapkan bahwa ia terinspirasi oleh tari kecak Bali.
Terinspirasi dari Tari Kecak Bali
Tari Kecak Bali, Indonesia.
- Viva.co.id
Suara khas "cak cak cak" yang terdengar di ending credit film ternyata berasal dari nyanyian mantra tari kecak. Zuckerman memadukannya dengan instrumen musik lain, menciptakan suara unik dan menggugah.
“Untuk kredit akhir terinspirasi dari tari kecak Indonesia dan Anda akan mendapatkan suara 'cak, cak, cak, cak', semacam itu. Dan kemudian Anda overlay dan disesuaikan lagi. Hal gila akan Anda dapatkan dan sangat terinspirasi oleh itu,” ungkap Zuckerman yang dikutip pada Jumat, 22 Maret 2024.
Lagu ini juga muncul di salah satu episode animasi saat Aang dan Zuko bertemu master api Ran dan Shaw.
Tentang Tari Kecak
Tari kecak adalah seni tari dari Bali yang melibatkan puluhan penari laki-laki. Mereka bergerak melingkar, menyerukan "cak cak cak" sambil mengangkat tangan.
Ritual ini menggabungkan kisah Ramayana dengan tradisi menolak bala. Penari berkomunikasi dengan Tuhan dan leluhur, menyampaikan harapan kepada masyarakat.
Tari kecak tak hanya menarik bagi wisatawan, tapi juga menginspirasi dunia seni, termasuk film Avatar.
Pemeran Avatar Berdarah Indonesia
Dallas Liu
- Viva.co.id
Menariknya, film ini juga memiliki aktor berdarah Indonesia. Dallas Liu, pemeran Pangeran Zuko, memiliki darah China-Indonesia-Amerika. Ia mewarisi darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Jakarta.
Aktor lain, Ruy Iskandar, pemeran Letnan Jee, juga mengaku berdarah Betawi asli.
