Bambang Noorsena Bela Panji Gumilang, Pertanyakan Apa yang Salah dengan Havenu Shalom Aleichem

panji gumilang
Sumber :

Viva Bandung – Sejarawan Bambang Noorsena ikut mengomentari perihal Panji Gumilang yang mengajarkan santrinya lagu berbahasa Ibrani berjudul Havenu Shalom Aleichem. Menurutnya, lagu itu memiliki arti yang baik karena kerap digunakan oleh Yesus.

"Beliau itu mengajarkan di pesantrennya yang puluhan ribu jumlah (santrinya), sebuah nyanyian dalam bahasa Ibrani yang merupakan nyanyian Israel, umum sampai saat ini, Hevenu Shalom Aleichem," ujar Bambang dalam YouTube pribadinya.

"Itu artinya ‘kami membawa damai sejahtera’, ini salamnya Yesus yang disampaikan ketika Yesus baru bangkit kepada para muridnya. Itu luar biasa loh, nyanyian Israel," kata dia.

Bambang juga memaparkan bahwa pada zaman Yesus, ada tiga bahasa yang dipakai, yaitu Ibrani, Aramaic, dan Yunani.

Bahasa Ibrani, kata dia, digunakan orang Yahudi untuk membaca Alkitab. Sementara, Aramaic merupakan Bahasa sehari-hari yang digunakan Yesus dan muridnya. Lalu, Yunani merupakan Bahasa umum, seperti Bahasa Inggris saat ini. 

Selain tiga Bahasa di atas, Bambang mengatakan ada satu bahasa lagi, namun tidak digunakan banyak orang, yakni Bahasa latin. Orang pada masa itu menggunakan bahasa latin untuk keperluan administrasi kerajaan.

Bambang memaparkan pembahasan ini sebagai gambaran ada kesserumpunan bahasa yang dipakai dalam agama tertentu. Oleh karena itu, dia sangat menyayangkan ada pihak yang ribut terkait bahasa tertentu di Indonesia.

"Tapi kenapa di Indonesia jadi heboh, baru-baru ini ada pesantren besar pimpinannya Panji Gumilang. Sampai Pak Mahfud MD juga menyuruh segera menuntaskan kasus ini gara-gara dia dianggap menistakan agama," imbuhnya.

Namun Bambang menegaskan dirinya tidak akan menyenggol atau masuk ke ranah agama. Tetapi, dalam konteks ini dia hanya ingin menyampaikan persoalan tersebut berkaitan dengan keimanannya.

“Itu adalah nyanyian gereja juga, Yesus itu orang Yahudi, 12 murid orang Yahudi, 70 murid Yesus sebagian besar orang Yahudi. Dan gereja itu mula-mula berakar pada kitab berbahasa Ibrani, yaitu Perjanjian Lama," pungkasnya.