Kejagung Berharap Polemik Kasus Kopi Sianida Tidak Membuat Masyarakat Terbelah

Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana
Sumber :
  • Viva.co.id

Bandung - Kejaksaan Agung atau Kejagung berharap masyarakat jangan mau terbelah cuma gara-gara tayangan film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso' yang dirilis oleh Netflix beberapa hari lalu. Film dokumenter itu mengisahkan tragedi kopi sianida dengan tersangka Jessica Kumala Wongso.

"Apalagi lagi sih putusan yang mau dibuka yang direvisi. Dan, dari sisi mananya ada pertentangan hukum? Ini yang perlu kita waspadai juga teman-teman di masyarakat, di desa terutamanya. Jangan sampai istilahnya terbelah. Ini kan sudah terbelah, sebagian besar ada yang dukung ada yang nggak, gara-gara film dokumenter," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana kepada wartawan, Kamis 12 Oktober 2023.

Film Dokumentar Ice Cold.

Photo :
  • Viva.co.id

Menurut dia, kalau memang pihak Jessica mau mengajukan Peninjauan Kembali (PK) lagi, mestinya tak perlu mengumbar-umbar di media. Sebab, apabila mereka punya novum alias bukti baru bisa terbaca. Meski demikian, ia menuturkan Kejagung siap apabila pihak Jessica mau PK lagi.

"Kalau saya lihat semua sudah utuh semua, karena kalau kita kembali lagi bicara apa yang harus dilakukan mereka, harusnya tidak dibuka di depan publik. Karena novum, kalau novum nanti dibuka ke publik terlalu gampang dibaca oleh penuntut umum," kata dia.

Untuk diketahui, baru-baru ini layanan streaming Netflix telah merilis sebuah film dokumenter yang menceritakan kisah mengenai kasus kopi sianida. Dalam perkara itu, menewaskan perempuan muda bernama Wayan Mirna Salihin.

Sahabat Mirna, Jessica Wongso jadi pihak tertuduh sebagai pelaku yang menaruh racun sianida ke kopi Mirna. Peristiwa tersebut terjadi pada 6 Januari 2016 silam di kafe Olivier yang berada di Mall Grand Indonesia.