Dante Sempat Curhat ke Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Tenggelam, Begini Isinya

Dante.
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung Angger Dimas, sebagai ayah biologis dari Almarhum Dante (6), mengungkapkan bahwa anaknya pernah mengeluh tidak suka berenang sebelum Dante tenggelam oleh Yudha Arfandi alias YA.

Mi 360° Camera Menghadirkan Perlindungan Total dengan Teknologi Canggih

“Iya benar itu (tidak suka berenang),” ujarnya, Selasa 13 Februari 2024. 

Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci kapan Dante mengungkapkan keluhannya tersebut. Dia memastikan bahwa anaknya spontan mengakui bahwa dia tidak suka berenang.

Tak Direstui Ibunda Tamara Tasymara, Yudha Arfandi Teggelamkan Dante di Kolam Renang Berkali-kali

YA tersangka pembunuhan Dante.

Photo :
  • Viva.co.id

 

Yudha Arfandi Bunuh Dante di Kolam Renang, Alasannya Gegara Tak Dapat Restu

“Spontan (pengakuan Dante kepadanya). Saya bisa mempertanggungjawabkan itu, belum bisa berenang kan saya sudah tekankan,” ujarnya.

Menurut Dimas, ketidaksukaan Dante terhadap berenang dapat terlihat dalam rekaman kamera CCTV saat anaknya berenang bersama tersangka YA. 

“Carikan saya satu yang dia dilatih oleh pelatih renang profesional pasti ada sertifikat. Dan jika teman-teman sudah melihat video beredar yang engga tahu dari siapa, coba lihat muka anak saya, ada senang-senangnya atau engga. Apakah dia terpaksa? Ya doakan,” katanya.

Lebih lanjut, Dimas mengatakan bahwa pertemuan terakhirnya dengan Dante terjadi pada 25 Januari 2024. 

Dimas mengaku telah bermain gitar bersama Dante dan merawat segala kebutuhannya.

“Saat 7 hari ini memang lagi deket-dekatnya, juga kemarin ketemu saya rekap semua kaya pembayaran sekolah terus rekap bagaimana kondisi mental dan fisik anak saya itu memang bulan ini naik semenjak bertemu saya. Tapi ya memang sudah takdir sih,” katanya lagi. 

Sebelumnya, Polda Metro Jaya akhirnya berhasil mengungkap kematian Dante. Polisi menjelaskan bahwa Dante dibunuh oleh pacar Tamara, YA, dengan cara ditenggelamkan berkali-kali.

Angger Dimas.

Photo :
  • Viva.co.id

"Hasil analisis daripada rekaman CCTV yang dilakukan pemeriksaan bahwa rekaman tersebut yang kami ajukan memiliki durasi kurang lebih sekitar 2 jam lebih 1 menit, yang mana di dalam rekaman tersebut mengungkap rangkaian kegiatan korban," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat 9 Februari 2024.

"Adapun di dalam rekaman tersebut, memuat adegan yang kurang lebih di mana korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," sambungnya.