Hati-hati Nahan Lapar Ternyata Berdampak Negatif Bagi kesehatan

Ilustrasi sakit perut
Sumber :
  • Pexels

BANDUNG – Memiliki aktivitas yang padat cenderung membuat orang tidak pandai mengatur waktu makan dan lebih sering melewatkannya demi menyelesaikan pekerjaan. Namun, jangan sampai hal tersebut membuat kamu lupa makan, bahkan hingga menahan lapar atau merasa sangat lapar.

Percuma Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Kalau Belum Tahu Hal ini, Bisa Merusak Ginjal

Pasalnya, menahan lapar atau membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama, bahkan terlalu lama, akan berdampak baik bagi kesehatan tubuhmu. Di balik rasa lapar yang kamu rasakan, ada segudang risiko kesehatan yang turut perlu kamu perhatikan.

Masih banyak orang yang menyepelekan lapar dengan menunda atau bahkan melewatkan waktu makan. Padahal, lapar menjadi sinyal yang diberikan tubuh untuk memberitahu kamu bahwa tubuh perlu asupan nutrisi, sehingga tetap bisa bekerja maksimal dalam menghadapi aktivitasmu yang padat.

Hati-hati! Tidur Siang Kebablasan Bisa Sebabkan Ini Kata Dr. Tirta

Lalu, apa dampaknya jika seseorang terlalu sering menahan lapar? Nah, ini dampak negatif menahan lapar bagi kesehatan yang VIVA lansir dari berbagai sumber sebagai berikut.

1. Mengalami Mal Nutrisi

Bikin Kaget! Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Langsung Tidur Usai Makan Malam

Dampak paling nyata yang mungkin kamu rasakan adalah tubuh mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Ini tidak hanya membuat tubuh terlihat kurus, tetapi juga memicu sederetan masalah kesehatan lainnya. Salah satunya adalah anemia karena kekurangan asupan zat besi dan masalah kekebalan tubuh karena kekurangan vitamin C.

2. Risiko Mengidap Penyakit Kronis

Dampak paling nyata yang mungkin kamu rasakan adalah tubuh mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Ini tidak hanya membuat tubuh terlihat kurus, tetapi juga memicu sederetan masalah kesehatan lainnya. Salah satunya adalah anemia karena kekurangan asupan zat besi dan masalah kekebalan tubuh karena kekurangan vitamin C.

Menurut USDA, ada keterkaitan antara kelaparan dan gangguan kesehatan kronis, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.

Bahkan, kondisi ini bisa menjadi lebih buruk karena selalu diimbangi dengan pola hidup tak sehat lainnya, seperti konsumsi kafein berlebihan dan cenderung memilih makanan siap saji karena lebih cepat disantap. Belum lagi dengan kebiasaan begadang dan mengonsumsi makanan atau minuman manis.

3. Masalah Metabolisme

Selain malnutrisi dan menjadi rentan dengan gangguan kesehatan kronis, menahan lapar juga berdampak pada masalah metabolisme tubuh. Kondisi ini terjadi karena kamu memiliki jam makan yang tidak teratur yang nantinya berdampak pada ritme sirkadian.

Akhirnya, kamu berisiko mengalami kenaikan berat badan, masalah imunitas, dan gangguan kesehatan lainnya.

4. Masalah Kesehatan Jiwa

Rasa lapar yang terus ditahan bisa membuat kamu merasa stress. Ini bisa membuat kamu mengalami depresi, kecemasan, bahkan hingga PTSD. Tidak hanya itu, kamu pun akan menjadi orang yang lebih emosional, mudah marah, dan memiliki suasana hati yang cenderung mudah berubah.

5. Tubuh yang Mudah Lelah

Lapar menjadi mekanisme alami yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai tanda bahwa tubuh membutuhkan energi guna tetap bisa beraktivitas. Artinya, menahan lapar akan membuat tubuh tidak mendapatkan energi yang dibutuhkan, sehingga kamu akan merasa mudah lelah, kesulitan berkonsentrasi, bahkan hingga tidak bisa lagi beraktivitas.

Tidak hanya makanan, air juga penting untuk menunjang kesehatan tubuh. Jika kamu selalu menahan lapar dan haus, sudah pasti kamu akan mengalami dehidrasi.

Kondisi ini akan berdampak lebih buruk pada kesehatanmu, karena dapat mengakibatkan sakit kepala, pingsan, penurunan detak jantung, gangguan elektrolit, serangan jantung, bahkan kerusakan atau kegagalan organ.

Mereka yang mengalami kelaparan akibat terlalu sering menahan lapar tidak bisa langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah yang normal. Tubuh harus memulai kembali dengan ritme yang terbilang lambat untuk menghindari dampak lain yang dapat terjadi pada jantung, neurofisiologis, dan pembengkakan pada jaringan tubuh.