Ternyata Segini Kecepatan Lari Buaya, Bisa Melebihi Manusia?
- Pixabay
BANDUNG – Tak hanya lincah di air, ternyata buaya bisa berlari lebih cepat dari kebanyakan orang, bahkan dengan kecepatan 17 km/jam. Buaya rata-rata berlari dengan kecepatan 12 km/jam dengan perutnya saat berada di sekitar rawa dan tepian berlumpur.
Namun, saat mereka berada di darat buaya dapat berlari melebihi 17 km/jam. Tidak perlu takut dulu, karena buaya hanya dapat berlari dengan kecepatan tersebut untuk jarak pendek.
Pengukuran kecepatan lari buaya dilihat dari kondisi mereka berlari, misalnya seperti di mana mereka berada, apa jenis buayanya dan apa motif mereka berlari, seperti yang dilansir dari laman africafreak.
Ada banyak spesies buaya di dunia dan terbagi dalam dua kategori yakni buaya air asin dan buaya air tawar. Sebagian besar buaya di Afrika adalah buaya Nil dan menghuni air tawar. Buaya air asin dan Nil adalah dua yang diketahui sebagai penyebab sebagian besar kematian manusia.
Buaya Sungai Nil dan buaya air asin juga merupakan spesies tercepat yang mampu mencapai kecepatan lari tertinggi hingga 17 km/jam. Namun, semua buaya diketahui hanya bisa berlari dengan kecepatan tinggi untuk jarak pendek saja, biasanya 30-40 meter sekali lari.
Buaya mungkin memang terlihat lambat, tetapi mereka menggunakan ukuran dan kekuatan mereka untuk berlari. Ada dua cara buaya berlari di darat sambil berkeliling. Pertama adalah semacam berpacu di tanah yang kokoh. Mereka menggunakan kaki belakang dan depan untuk sinkron. Mereka mulai berlari dari tanah dengan kaki belakang dan kemudian mendarat dengan kaki depan mereka.
Saat kaki depannya mendarat, mereka melengkungkan tubuh sehingga kaki belakang jatuh hampir sejajar dengan kaki depan dan cara tersebut kemudian diulangi kembali.
Cara tersebut adalah cara yang sangat efektif untuk mereka berlari dan mirip seperti cara kelinci berlari. Tidak semua spesies buaya (tetapi sebagian besar spesies yang lebih kecil) berjalan dengan cara ini di tanah yang kokoh.
Kedua adalah dengan menggunakan perutnya. Cara ini biasanya digunakan sata mereka berada dalam tanah berlumpur dan bukan di tanah kering yang keras. Mereka berbaring tengkurap dan mendorong diri ke depan dengan kaki di samping mereka.
Dengan cara ini mereka tidak membebani kaki mereka yang kecil. Ditambah lagi mereka dapat bergerak sangat cepat ke depan dengan menggunakan berat badan mereka sebagai kekuatan pendukungnya untuk berlari.