Bahaya Nge-Vape, Pahami Resiko Rokok Elektrik
Bandung – Prof. Agus mengungkapkan bahwa banyak kasus paru bocor yang disebabkan oleh penggunaan rokok elektrik juga dilaporkan di Indonesia. Salah satu pasien yang ditangani oleh Prof. Agus adalah orang yang telah menggunakan rokok elektrik selama satu tahun.
"Tapi di Indonesia apakah terjadi? Iya ada kejadiannya. Kasus saya sendiri yang saya rawat di rumah sakit. Pasien itu 23 tahun kemudian merokok biasa 10 tahun kemudian pindah ke rokok elektronik selama 1 tahun (50 hisap per hari). Selama 10 tahun parunya enggak bocor kemudian pindah 1 tahun ke rokok elektronik," katanya.
Rokok elektrik, juga dikenal sebagai vape, telah ditunjukkan memiliki efek negatif pada kesehatan paru-paru. Salah satu efek yang disebabkan oleh rokok elektrik adalah pneumothorak, juga dikenal sebagai paru-paru bocor.
"Paru bocor itu banyak laporan di luar negeri, rokok elektronik itu menyebabkan pneumothorak (paru bocor)," kata Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. DR. Dr. Agus, Sp.P (K), FISR, FAPSR dalam virtual media briefing, Selasa 9 Januari 2024.
Hasil rontgen menunjukkan bahwa ada cairan di dalam paru-paru pasien berusia 23 tahun itu.
"Sudah diperiksa semua tidak ada cairan TB, tidak ada tumor, tidak ada kanker. Setelah selesasi dioperasi dikeluarkan cairannya, paru-parunya bisa dikembangkan kembali,"katanya.