Sering Minum Obat Pereda Nyeri Saat Haid? Dokter Ungkap Dampak Buruknya
- VIVA Group
VIVA Bandung – Endometriosis adalah kondisi di mana lapisan dinding rahim (endometrium) tumbuh secara abnormal. Biasanya, pertumbuhan endometrium terjadi hanya di dalam rahim.
Namun, pada kasus endometriosis, lapisan tersebut dapat tumbuh di luar rahim, termasuk saluran indung telur, kantung kemih, dan rongga perut.
Wanita yang mengalami endometriosis umumnya mengalami nyeri menstruasi yang hebat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan dengan pasangan, dan menurunkan kualitas hidup mereka.
Oleh karena itu, banyak wanita dengan endometriosis memilih untuk mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, apakah obat tersebut aman?
Menurut Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp. FER, seorang spesialis kebidanan dan kandungan, penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang dapat memiliki dampak negatif pada tubuh.
"Beberapa obat anti nyeri jelas punya dampak jika digunakan secara terus-menerus apalagi digunakan sampai jangka waktu panjang. Maka itulah, kita mengenal endometriosis ini terbagi menjadi terapi non hormonal dan terapi hormonal," kata dia kepada awak media, di Jakarta.