Viral! Seorang Wanita Curhat Janinnya Tiba-Tiba Hilang Saat Hamil 4 Bulan, Ini Penjelasan Medis

Ilustrasi ibu hamil
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bandung Cerita tentang seorang wanita yang mengalami kejadian aneh saat hamil telah mengejutkan pengguna media sosial. Wanita tersebut mengungkapkan bahwa janin yang ada dalam kandungannya tiba-tiba menghilang. 

Profil Soraya Rasyid, Host Uang Kaget Diduga Jadi Wanita Simpanan Andrew Andika

Informasi ini diambil dari akun gosip @tante.rempong.official, yang melaporkan bahwa pada usia kehamilan 4 bulan, perut wanita tersebut tiba-tiba mengecil. 

Masyaallah, Kaesang Pangarep Umumkan Cucu Baru Presiden Jokowi di Depan Kabah

“Anehnya lagi setelah usia kandungan 4 bulan tiba-tiba perutku kempes. Padahal sebelumnya waktu cek kandungan masih baik-baik aja,” cerita wanita tersebut.

Wanita tersebut kemudian memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Saat diperiksa, dokter menyatakan bahwa janin dalam kandungannya telah hilang

Klarifikasi Teuku Ryan Soal Gosip Pernikahannya, Ungkap Alasan Hilang Gairah dengan Ria Ricis

“Di situ aku langsung cek lagi dan dokter bilang janinku hilang. Kok bisa? Perasaan kemarin baik-baik aja kok,” tulisnya. 

Wanita tersebut juga menyebutkan tentang kejadian mistis yang dialaminya.

“Emangnya ada janin yang bisa dipindahkan moms?!?,” sambungnya.

Di masyarakat, kehilangan janin secara tiba-tiba sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan sulit dijelaskan. 

Namun, dalam dunia kesehatan, fenomena ini sebenarnya telah dibahas. Keadaan yang dialami wanita tersebut sebenarnya disebut sebagai pseudocyesis atau kehamilan palsu. 

Pseudocyesis adalah kondisi langka di mana seseorang memiliki gejala kehamilan dan merasa hamil, tetapi tes kehamilan dan USG menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak hamil dan tidak ada janin yang tumbuh di rahim. 

Menurut informasi dari Cleveland Clinic, faktor psikologis dan hormonal diyakini berperan dalam penyebab pseudocyesis ini. 

Seseorang dengan pseudocyesis mungkin mengalami keinginan kuat untuk hamil, telah mengalami keguguran atau kehilangan anak sebelumnya, mengalami infertilitas, memiliki ketakutan ekstrem terhadap kehamilan, mengalami depresi atau kecemasan, atau mengalami trauma emosional atau pelecehan seksual.

Faktor hormonal juga dapat mempengaruhi pseudocyesis, seperti kondisi medis seperti tumor rahim, menopause, atau kanker yang dapat menyebabkan perubahan kadar hormon seseorang. Perubahan hormonal ini dapat meniru gejala kehamilan.

Ilustrasi tes kehamilan

Photo :
  • Pixabay

Gejala pseudocyesis ini serupa dengan kehamilan sebenarnya karena seseorang percaya bahwa mereka hamil atau memiliki kondisi yang menyebabkan gejala tersebut. 

Gejala umum pseudocyesis meliputi perasaan bergerak di rahim, nyeri payudara, perut yang membesar, keterlambatan menstruasi, penambahan berat badan, mual atau muntah di pagi hari, keinginan makan yang tidak biasa, dan kadang-kadang kontraksi palsu yang menyerupai kontraksi persalinan.