Awas! Tidur Siang Terlalu Lama Bisa Picu Diabetes, Ini Kata Dokter Tirta

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung Banyak dari kita, terjebak dalam kesibukan yang merenggut waktu istirahat malam. Entah karena tuntutan pekerjaan, atau gangguan tidur yang tak kunjung usai. 

4 Aplikasi Ini akan Memperbaiki Siklus dan Kualitas Tidur Anda

Padahal, tidur yang cukup (7-8 jam per malam untuk orang dewasa usia 18-40 tahun) bagaikan harta karun bagi kesehatan.

Saat terlelap, otak kita bekerja keras. Ia menguatkan memori, mengendalikan emosi, dan memperbaiki sel-sel tubuh yang lelah. 

Percuma Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Kalau Belum Tahu Hal ini, Bisa Merusak Ginjal

Hormon penting seperti hormon pertumbuhan pun dipulihkan. Tak heran, tidur yang cukup menjadi kunci kemampuan belajar, kecerdasan emosional, dan kesehatan fisik yang prima.

Namun, alih-alih mencari solusi, banyak yang memilih "membalas dendam" dengan tidur siang yang panjang. 

Penderita Diabetes Wajib Tahu! Stevia Jadi Pengganti Gula Alami yang Aman dan Rendah Kalori

Anggapannya, tidur siang bisa mengganti jam tidur yang hilang di malam hari. Sayangnya, anggapan ini keliru. 

Sebuah penelitian terbaru justru menunjukkan bahaya tidur siang berlebihan, yaitu meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.

"Banyak yang bilang kegiatanku di malam tuh banyak, terus aku menggantinya (tidur) siang. Itu enggak ngaruh apapun. Justru kemarin ada penelitian baru kalau tidur siangmu kelamaan malah meningkatkan risiko resistensi insulin. Jadinya bisa diabet," kata dr. Tirta dalam podcast Vindes, dikutip Sabtu 22 Juni 2024. 

Penderita Diabetes

Photo :
  • viva.co.id

Diungkap, dr Tirta, rata-rata orang yang kurang tidur di malam hari akan sangat melelahkan, baik secara fisik maupun mental. 

"Jadi rata-rata orang yang kesulitan tidur, itu sehariannya capek banget. Capek itu kerjanya stress full, mikir banyak, terlalu banyak visual, audio, kepikiran. Sehingga dia sulit untuk memulai tidur," ungkapnya.

Solusinya? Disiplin adalah kuncinya. Atur jam kerja yang jelas dan rutin berolahraga kardio setelah seharian beraktivitas.

"Solusi satu-satunya mulai disiplin dan mulai cut, aku jam segini cut kerja selesai. Setelah itu menghabiskan energinya di aktivitas fisik yang capek, mau lari, olahraga kardio bukan yang kompetitif. Kalau habis kerja olahraga kompetitif, rentan lewat lo (meninggal)," ujarnya.