Ahli Agama Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Kasus Panji Gumilang

Panji gumilang
Sumber :

Viva Bandung – Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri akan meminta keterangan para ahli agama terkait kasus dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian yang menimpa Panji Gumilang, pimpinan ponpes Al-Zaytun.

Kontroversi Produk Kecantikan Athena, BPI KPNPA RI Desak Bareskrim Segera Periksa dr Richard Lee

"Ahli agama dari Kemenag (Kementerian Agama), NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah dan MUI (Majelis Ulama Indonesia)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan memeriksa ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE) serta ahli sosiologi. Namun tidak diungkap identitas para ahli yang diperiksa tersebut.

BPI KPNPA RI Laporkan Produk Kecantikan Tanpa BPOM, Salah Satunya Diduga Milik dr Richard Lee

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari alat bukti untuk penetapan tersangka. Pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik terkait barang bukti kasus ini.

"Terkait penetapan tersangka, saat ini Polri masih menunggu hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri berdasarkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan," katanya.

Tim Kuasa Hukum Terpidana Kasus Vina Cirebon Bongkar Bukti Baru Kesaksian Palsu Aep dan Dede

Panji Gumilang dilaporkan Forum Advokat Pembela Pancasila (FAPP) ke Bareskrim Polri pada Jumat malam, 24 Juni 2023. Panji dilaporkan atas kasus dugaan penistaan agama.

Laporan FAPP tercatat dalam Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/163/VI/2023/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 23 Juni 2023. Dalam laporan tersebut, Panji disangkakan Pasal 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penistaan Agama.

Sebelumnya, Bareskrim Polri resmi menaikkan status kasus dugaan penistaan agama ini ke tahap penyidikan. Keputusan itu setelah penyidik menyelesaikan pemeriksaan tehadap Panji Gumilang.

"Kami sampaikan selesai pemeriksaan penyidik telah gelar perkara bahwa perkara kita tingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol, Djuhandhani Raharjo Puro.

Djuhandhani menegaskan, pihaknya akan melakukan upaya-upaya untuk melengkapi barang bukti guna memenuhi unsur tindak pidana yang telah ditemukan.

"Kami sudah memeriksa empat orang saksi dan lima orang ahli dan terlapor ini susah cukup bahwa ini ada perbuatan pidana. Selanjutnya kami akan melengkapi alat bukti lebih lanjut," tuturnya.