Wabah PMK di Jabar Tersebar di 20 Kota dan Kabupaten, DKPP Yakin Aman

Pemprov Jabar jamin stok dan keamanan hewan qurban Idul Adha
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat mencatat jika wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah menyebar di 20 kota dan kabupaten.

Bawaslu Diminta Kawal Putusan Soal Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Langgar Kode Etik

Dilaporkan, presentase hewan ternak yang terjangkit wabah PMK di Jabar sekitar 74 persen.

"Terhitung sejak 6-7 (Mei) kita ambil sampel, tanggal 9 Mei kita sudah dapat (hasilnya). Yang positif itu adalah Garut, kemudian tanggal 10 Kabupaten Banjar. Posisinya sekarang sudah ada 20 kabupaten/kota yang sudah terjangkit," jelas Kadis DKPP Jabar, Mohammad Arifin Soedjayana kepada wartawan pada Minggu, 29 Mei 2022.

Profil Hasyim Asy'ari, Ketua KPU RI yang Divonis Langgar Kode Etik oleh DKPP

Kendati demikian, Arifin mengklaim jika wabah PMK di Jabar masih terkendali. Begitu juga dengan kebutuhan hewan ternak untuk kurban di Hari Raya Idul Adha masih bisa terpenuhi.

Dilanjutkan Arifi, pihaknya juga mendatangkan hewan ternak yang sehat dari berbagai daerha, kemudian akan dikatantina terlebih dahulu di Jakarta.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Divonis Langgar Kode Etik Buntut Terima Pendaftaran Gibran

"Kami yakin aman karena Balai Karantinanya ada di Tanjung Priok, jadi kebutuhan untuk 70 ribu mudah-mudahan itu bisa tercapai. H-14 hewan yang dipersiapkan untuk kurban bisa aman dan sehat," ujar dia.

Sementara itu, meningkatnya wabah PMK di Jabar disebabkan lalu lintas kedatangan hewan dari daerah lain. Karena itu, ia memastikan jika pada titik-titik tertentu akan diperkuat.

Pemprov Jabar akan bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia yang akan diterjunkan dalam penanganan wabah di daerah yang masih minim dokter.

"Kemudian kita turunkan juga teman-teman dokter hewan dari provinsi kerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia, ada delapan komisariat di Jabar kita turunkan untuk membantu teman-teman karena dokter hewan di kota/kabupaten sedikit," katanya.(aga)