Tradisi Mbrandu Disinyalir Jadi Penyebab Sebaran Penyakit Antraks di Gunungkidul
Viva Bandung – Tradisi mbrandu, diduga menjadi sarana dalam penyebaran penyakit antraks di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul.
Berdasarkan hasil tes serologi yang dilakukan pada 143 orang, ada 87 orang yang positif anraks. Banyaknya warga yang terpapar itu diduga karena tradisi yang disebut mbrandu.
Retno Widyastuti, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, menyebabkan bahwa tradisi ini menjadi penyebab wilayah Gunungkidul sering terjangkit antraks.
"Iya itu adalah salah satu hal bikin kita tidak berhenti-berhenti ada antraks itu," ujar Retno Widyastuti
Tradisi mbrandu adalah kegiatan membeli sapi sakit atau mati dengan cara iuran yang dimaksudkan untuk meringankan kerugian pemilik ternak.
Daging sapi itu lalu dibagikan kepada warga yang melakukan iuran. Biasanya harga perpaket daging akan dijual murah untuk membantu warga yang tidak mampu.
"Satu paketnya itu dijual Rp 45 ribu. Uangnya dikumpulkan dikasihkan yang kesusahan, jadi itu tujuannya apik. Pas saya di sana bilang kalau mau mbrandu ya mbrandu barang sehat gitu, barang bermutu, jadi tidak membahayakan manusia," tutur Retno