Dinkes Jabar Targetkan Tahun 2023 Zero New Stunting

Kadinkes Jabar, dr. Nina Susana Dewi
Sumber :
  • Dok. Dinkes Jabar

BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan dr. Nina Susana Dewi memaparkan data survei SSGI tahun 2021 yang mengatakan bahwa prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat dikategorikan tinggi pada tahun tersebut dan menargetkan Jabar zero new stunting pada 2023. Paparan tersebut dibahas pada rapat terbatas koordinasi evaluasi capaian kinerja triwulan II Dinkes tahun 2022 di Soreang Kabupaten Bandung, Selasa, 7 Juni 2022.

Ada Anak Keracunan Ciki Ngebul, Kemenkes: Waspada!

Jabar Zero New Stunting adalah program unggulan Gubernur Jawa Barat dalam mendukung program nasional untuk menurunkan prevalensi stunting, dengan target capaian pada tahun 2023 adalah 19,2 persen.

Pada rapat tersebut, selain dipaparkan strategi penanganan stunting yang harus dilakukan Dinkes dan lintas sektor, turut dipaparkan  hasil kajian awal stunting di Provinsi Jawa Barat oleh BP2D.

102 Obat Sirup Terlarang Pemicu Ginjal Akut Anak di Bandung Dipantau

Kadinkes mengatakan, rata-rata penurunan stunting dalam tiga tahun terakhir di Jawa Barat adalah 1,35 persen per tahun.

"Prevalensi stunting tahun 2021 meliputi 9 kab/kota temasuk kategori sedang, 14 kab/kota termasuk dalam kategori tinggi, dan 4 kab/kota termasuk kategori sangat tinggi yakni Kota Cirebon, Kab. Bandung, Kab. Cianjur dan Kab. Garut," kata Kadinkes.

Bandung Stop Jual Obat Sirup, Siaga Ginjal Akut Anak

Dalam mengatasi hal itu, Kadinkes melanjutkan bahwa perlu dilakukan gerakan bersama antara pemerintah daerah, camat, kades/ lurah yang menyasar remaja, ibu hamil anemia dan kurang energi kronis (KEK) dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif.

Pemberian tablet tambah darah (TTD) dan screening anemia menjadi salah satu yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam menangani stunting dengan menyasar remaja putri.

Halaman Selanjutnya
img_title