DPR Tantang Menteri Siti Nurbaya Ekspose Perusahaan Perusak Alam
- Istimewa
"Sehingga negara tinggal memilih mau yang merusak atau merawat alam,” tegas Dedi.
Jangan sampai, menurutnya, kerusakan alam yang terus terjadi akan ‘meledak’ dan menjadikan tahun 2022 sebagai tahun bencana Nasional. Dedi mencontohkan beberapa waktu lalu berkunjung ke Garut saat terjadi bencana banjir bandang. Setelah dilakukan analisa ternyata hal tersebut diakibatkan oleh lahan hutan yang menjadi kawasan perkebunan hortikultura. Di lokasi tersebut lahan hortikultura dibuat tertutup oleh terpal plastik. Hal tersebut diperparah dengan rumput yang disemprot sehingga mati hingga akar.
“Di sana dari 80 ribu hektare hanya 30 ribu yang ada pohonnya, 50 ribu jadi lahan hortikultura. Ini problem. Saya tidak mau tahun ini jadi tahun bencana karena terjadi alih fungsi hutan. Hutan harus tetap hutan tidak boleh jadi lahan pertanian. Kita lihat variabelnya siapa pemilik tanah paling luas adalah pemilik modal di Jakarta yang punya akses terhadap kekuasaan dan menguasainya sangat luas. Rakyat tidak bisa tanam hortikultura karena modalnya harus kuat, rata-rata mereka (rakyat) jadi kuli,” terangnya. (ads)