Analisis Pengamat Politik Dampak Buruk Gibran Maju Cawapres

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • Instagram @gibranrakabuming

Bandung - Partai Golkar telah mengumumkan hasil rakernasnya dan memutuskan untuk mengusung Prabowo dan Gibran sebagai Calon Presiden dan calon Wakil Presiden. Berbeda suara dengan PAN, rupanya partai pimpinan Zulkifli Hasan ini masih kekeh untuk mendorong Erick Thohir sebagai Cawapres Prabowo. Kemudian berbeda juga dengan pendapat Demokrat, partai pimpinan AHY ini masih mendorong nama Khofifah sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

Prabowo-Gibran Resmi Terpilih Sebagai Presiden 2024, Habib Bahar: Harus Terima

Sehingga mungkin saja wacana wapres ini yang masih banyak perdebatan di tubuh koalisi KIM yang mengakibatkan hingga hari ini belum memutuskan siapa Cawapres pendamping Prabowo. Tidak hanya sampai disitu, bahkan beredar opini bahwa Golkar akan menggagas koalisi keempat jika Prabowo mengambil Erick Thohir sebagai Cawapresnya. Walaupun nanpaknya akan sulit untuk diwujudkan karena mepetnya waktu pendaftaran ke KPU.

Menurut pengamat politik, Yustifriadi, ketika prabowo mengambil gibran sebagai calon wakilnya, maka prabowo serta KIM akan mendapatkan 3 kerugian besar.

Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo, Namun Tetap Anggap Sebagai "Pengkhianat"

Pengamat Politik, Yustifriadi

Photo :
  • Pribadi/Istimewa

Kerugian Elektabilitas.

Pasca Putusan MK, Gibran Ucapkan Terimkasih ke Anies dan Ganjar Soal Ini

Kita mengetahui, bahwa saat ini hampir semua lembaga survei menempatkan elektabilitas lebih kecil daripada berpasangan dengan erik tohir. Walaupun tentu saja masih 3 bulan lagi menuju tahapan pungut hitung pemilu 2024. Tinggal apakah dalam 3 bulan ke depan gibran mampu menaikan elektabilitasnya atau tidak. Kedua, Dibayang-bayangi "perang terbuka".

Sudah banyak elit PDIP yang menyatakan ketidakikhlasannya dan ketidakridhoannya, jika gibran menjadi pasangan prabowo sebagai calon wakil presiden.

Pernyataan ini menurut Kang Yus Sapaan akrabnya, merupakan sebuah pernyataan "perang terbuka" baik bagi koalisi Indonesia maju (KIM) terlebih bagi jokowi.

Sudah bisa dipastikan yang namanya perang, akan banyak membuang  kost dan energi politik. Baik itu terkait dengan elit politik, maupun di tataran akar rumput. Sehingga ketika kekuatan politik yang seharusnya dengan kekuatan full merebut kemenangan pada pemilu 2024, namun KIM dan PDIP akan banyak membuang energi untuk perang terbuka ini.

Menjawab Dugaan Publik Adanya Campur Tangan Jokowi.

Rentetan campur tangan jokowi dalam mengendalikan kekuatan partai politik untuk memuluskan keinginannya dalam membangun dinasti politik kekuasaan terjawab sudah dan benar adanya. Buktinya adalah gibran diusung menjadi calon wakil presiden mendampingi prabowo. Sehingga rentetan kejadian politik tersebut benar-benar sebuah skenario politik jokowi.

Sehingga gerindra, golkar, PAN dan partai yang mengusung prabowo-gibran masuk kotak sebagai partai yang memperlemah kualitas demokrasi dan memperkuat pengkhianatannya terhadap reformasi. Adapun terkait dinamika di tubuh KIM, sudah hampir bisa dipastikan selesai di tangan jokowi. Sehingga PAN tidak akan ngotot mempertahankan erick thohir, begitupun dengan partai demokrat yang sudah mendukung prabowo tanpa syarat.