Kisah Inspiratif Hanny Tan, Putuskan Masuk Islam Setelah Melihat Janggut Nabi Muhammad

Kisah Hanny Tan Jadi muallaf setelah lihat janggut nabi Muhammad
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Hanny Tan dulunya merupakan seorang non Islam. Namun kepercayaannya tersebut berubah setelah dirinya melihat janggut nabi Muhammad di museum Topkapi yang berada di Turki. Kini, dirinya sudah mantap memilih ajaran Islam sebagai agamanya. Seperti apa kisahnya? 

Linda Saksi Kunci Kembali Dirasuki Arwah Almarhun Vina, Bagaimana Islam Memandang Hal Ini?

Awal mula ke Museum Topkapi

Kisah Hanny Tan Jadi muallaf setelah lihat janggut nabi Muhammad

Photo :
  • Viva.co.id
Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Dinyatakan Tewas Akibat Insiden Kecelakaan

 

Pada April 2023 lalu, Hanny Tan blak-blakan di Podcast Dondy Tan mengenai perjalanan spiritualnya. Ia mengaku jika dahulunya dirinya tidak mengetahui tentang Islam sama sekali. Namun di tahun 2019, ia bertemu dengan temannya seorang tour guide. Ketika itu, Hanny ikut jalan-jalan bersama temannya tour ke Turki selama 14 hari. 

Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Beda antara Muhammadiyah dan Salafi

“Yaudah intinya aku pengen ngilangin stress gitu, gue ikut aja. Akhirnya jalan-jalan ke Turki, aku di bawa ke tempatnya, kalau orang bilang ‘janggutnya nabi Muhammad’,” ujarnya, dikutip VIVA Kamis, 9 November 2023.

Singkat cerita, Hanny pun mengunjungi Turki dan berkesempatan ke Museum Topkapi. Saat itu dirinya tidak mengenakan hijab karena belum masuk islam. Ia pun mulai menikmati suasana museum salah satunya melihat janggut nabi Muhammad. 

“Aku coba masuk, mereka itu sangat menghargai, sangat menghormati setiap mereka lewat selalu ada bacaan. Disitu Hanny coba masuk sebenernya agak merinding sih karena harumnya khas, harum banget,” bebernya. 

“Hanny coba cium dan itu bener, wangi. (Saat mencium wanginya) Hati Hanny tenang sih, kepala Hanny bertanya-tanya ini siapa ya kok sebegitunya dihargai, sebegitunya dimuliakan,” kata Hanny.

Hanny kemudian berbicara sendiri dalam hati kecilnya sambil meminta maaf karena memakai pakaian yang kurang layak.

 “Siapapun kamu saya memohon maaf jika kedatangan saya kesini kurang layak. Pakaian saya kurang layak, rambut saya pun tidak ditutup,” terangnya.

Setelah itu, dirinya berkunjung ke tempat wisata lain, termasuk ke tempat peristirahatan bunda Maria. Namun, Hanny tidak menemukan keistimewaan di sana. Yang memiliki kesan tersendiri bagi Hanny hanyalah museum Topkapi karena terdapat jenggot nabi Muhammad yang harum mewangi. 

“Akhirnya kita keliling lagi, di situ saya masih terkesan gitu kan, kok disini indah banget. Tempatnya aja udah bisa bawa damai gitu buat aku. Itu baru pertama kali aku temuin indahnya di situ,” tandasnya.

“Tapi tempat lain nggak berkesan. (Yang berkesan) tempat nabi Muhammad itu,” imbuhnya. 

Mualaf setelah 3 tahun 

Ilustrasi Islam.

Photo :
  • Pixabay / Pexels

 

Setelah berpulang dari Turki, ia pun penasaran tentang siapa sosok yang sangat dimuliakan oleh orang-orang islam tersebut. Hanny pun mengaku sempat belajar tentang Islam walau sempat vakum karena terkendala kesibukan kerja. Kemudian ia pun kembali bersemangat untuk belajar islam karena sering berkumpul dengan teman-temannya yang muslim di tahun 2020.

Lebih lanjut, Hanny belajar Islam lewat tayangan YouTube. Dirinya sempat belajar di YouTube Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Abdul Somad, hingga Buya Yahya.

“Aku belajar dari mereka tapi di situ aku belum melakukan apapun karena belum siap dan berat ke keluarga,” pungkasnya. 

Kemudian ia menemukan salah satu kanal YouTube yang sangat familiar yaitu YouTube Zakir Naik. Ia menilai jika pernyataan yang dilontarkan oleh dokter Zakir Naik, semuanya masuk akal.

“Aku tonton semuanya, tapi menurut aku semuanya masuk akal sih. Sesuai logika juga, segala sesuatu yang diucapkan itu mendasar, ada dasarnya,” terangnya. 

Setelah proses yang begitu panjang, barulah dirinya memutuskan untuk masuk Islam. Di tanggal 11 November 2022 ia resmi menjadi mualaf setelah awal Januari hingga November mempelajari tentang Islam. Hanny dibimbing masuk Islam oleh Mualaf Center Aya Sofya, Etika Nur.