Pernah Berseteru dengan Habib Bahar, Ini Profil Ryan Jombang Pembunuh Kelas Kakap
- VIVA.co.id
Bandung – Selain berseteru dengan Andyr Rompas baru-baru ini, pemimpin Badan Persaudaraan Muslim (BSM) Habib Bahar bin Smith juga pernah berseteru dengan Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang.
Diketahui, Ryan Jombang adalah pembunuhan kelas kakap asal Jombang. Ia divonis bersalah oleh pengadilan dan dijatuhi hukuman mati karena terbukti melakukan pembunuhan terhadap 11 orang korban di Jakarta dan Jombang dalam rentang waktu dari 2006 hingga 2008.
Perseteruan mereka terjadi pada tahun 2021 lalu di Lapas Gunung Sindur, Bogor. Namun permasalahan keduanya kini sudah selesai dan diadili secara damai.
Kuasa Hukum Ryan Jombang, Kasman Sangaji mengatakan bahwa kliennya dipukul oleh Habib Bahar.
Akibat pemukulan tersebut, lanjut Kasman, Ryan Jombang babak belur dan sempat muntah darah selama beberapa hari.
"Yang disayat-sayat itu terjadi hari Minggu, yang dipukul itu hari Senin. [Disayat] gara-gara itu, uang itu," kata Kasman saat itu dikutip dari VIVA Group.
Lantas siapakah sosok Ryan Jombang? Melansir dari berbagai sumber, berikut indentitas singkatnya.
Profil Ryan Jombang
Ryan lahir pada 1 Februari 1978 di Jombang, Jawa Timur. Saat dianalisa oleh psikolog, ternyata Ryan adalah korban penganiayaan yang dilakukan oleh sang ibu saat masih kecil.
Ternyata dampak penganiayaan itu mempengaruhi pertumbuhan Ryan. Ia jadi tertarik kepada sesama jenis dan mengalami penyimpangan seksual.
Semasa sekolah, Ryan lebih tertarik bergaul dengan perempuan. Pria yang dikenal pandai di sekolah itu juga lebih memilih mengikuti kegiatan kesenian yakni tari.
Ryan pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Jombang yang merupakan salah satu sekolah favorit di daerah asalnya. Sayang sikapnya semakin labil hingga akhirnya pindah ke Jakarta.
Di ibu kota ia merasa identitasnya diakui. Ia mulai bergaul dengan kelompok homoseksual. Bergaul dengan orang-orang kaya membuat kehidupan Ryan semakin berubah. Ia bahkan pernah tinggal di apartemen mewah.
Di tahun 2007, ia pertama kali membunuh korbannya yang bernama Guruh Setyo Pramono. Ia membunuh korban secara sadis dengan cara memukul benda keras di kepala korban lalu digulung dengan kasur dan dibakar.
Ia menyimpan jasad korbannya di belakang rumah. Perbuatan sadisnya terbongkar setelah seorang saksi menemukan tas berisi potongan tubuh manusia di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur.
Hingga akhirnya, ia dijatuhi hukuman mati pada tahun 2009 silam karena terbukti melakukan pembunuhan berantai.