Panas! Habib Bahar dan Rombongan Geruduk Rumah Mewah di Bekasi, Ini Penyebabnya
- Viva.co.id
VIVA Bandung - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ta'jul Alawiyyin, Bahar bin Smith kembali menjadi sorotan.
Usai berseteru dengan Laskar Manguni, kini Bahar dan rombongan kedapatan menggeruduk sebuah rumah mewah di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Bahkan, sesampainya di lokasi, Bahar langsung meminta pemilik rumah untuk keluar menemuinya.
Usut punya usut, rumah mewah yang digeruduk Bahar dan rombongannya tersebut merupakan milik seorang pria bernama Addin Arifin.
Bahar mengaku, penggerudukan tersebut dikarenakan dirinya kesal saudaranya kena tipu oleh Addin.
Hal itu diketahui dari unggahan akun YouTube Sayyid Bahar bin Smith Official pada Senin (18/3/24) kemarin.
Dalam unggahan tersebut, terlihat Bahar bin Smith sangat murka tatkala mendatangi rumah Addin.
Pasalnya, Addin selaku pemilik rumah tidak mau menemui Bahar saat itu. Saat itu juga kemarahan pria yang kerap disapa Habib Bahar tersebut semakin memuncak.
Keadaan tersebut semakin memanas saat Addin mengutus empat orang petugas keamanan untuk meminta Bahar pergi dari rumahnya.
Tak terima akan hal itu, lantas Bahar malah memaki keempat petugas keamanan tersebut hingga membuat mereka tak bisa berkata-kata lagi.
"Pendekar apa pendekar, ayo satu lawan satu. Woi keluar kou, kalau pendekar keluar," teriak Bahar dilihat Jumat, 22 Maret 2024 malam.
"Pilih mau ketemu baik-baik atau perang? Saya (sudah) tunggu di sini satu jam, saya pergi ke polisi dulu, kooperatif, tapi malah dibikin begini," sambungnya.
Bahar bin Smith grebek rumah mewah di Bekasi.
- Viva.co.id
Dalam kesempatan yang sama, terlihat pendakwah yang terkenal keras tersebut juga membentak seorang laki-laki yang diduga sebagai intel kepolisian.
"Apa, kau mau beking-beking dia, iya? Heh, intel polres mau beking dia kau? jangan," bentaknya dengan mata melotot.
"Tidak bib," jawab laki-laki tersebut.
Hingga kini, kasus dugaan penipuan yang menjadikan saudara Bahar bin Smith sebagai korban tengah ditangani oleh Pores Bekasi.
