Menurut Lembaga Survei, RK Dinilai Lebih Kompetitif Lawan Anies di Pilgub Jakarta
- Dok. Pemprov Jabar
VIVA Bandung – Dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, ditemukan dinamika menarik terkait Pilgub Jakarta 2024.
Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau RK, dianggap sebagai lawan yang kompetitif bagi Anies Baswedan.
Menurut Peneliti Utama dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, RK dianggap lebih kompetitif dibandingkan dengan Ahok dari PDIP.
Meskipun pada bulan Juni 2024 RK masih berada di bawah Anies dan Ahok, namun dalam situasi head to head, RK mampu menarik dukungan dari pemilih Ahok.
Dalam presentasinya, Prof. Burhan menjelaskan bahwa dalam simulasi antara Anies dan RK, terjadi peningkatan signifikan dalam dukungan pemilih Ahok yang beralih ke RK.
"Kalau misalnya yang kita zoom in Anies versus Ridwan Kamil, suara pemilih Ahok cenderung lari ke RK, 20%. Suara RK awalnya 18,9% (dalam simulasi tiga nama), langsung melonjak 38,8% (ketika head to head dengan Anies)," kata Prof Burhan, sapaan akrabnya, dalam paparannya secara daring, Kamis, 25 Juli 2024.
"Tetapi dua nama, selisihnya menipis. Jadi, sekitar 11%," ujarnya.
Prof. Burhan menekankan bahwa meskipun elektabilitas Ahok berada di atas RK, namun tren terbaru menunjukkan bahwa RK dianggap lebih kompetitif dalam pertarungan dengan Anies.
"Kalau melihat tren ini, sepertinya RK lebih kompetitif melawan Anies ketimbang Ahok," kata Prof Burhan.
Pada simulasi tiga nama versi survei, elektabilitas dari Anies tertinggi dengan perolehan 43,8%, disusul oleh Ahok 32,1%. Lalu, ada RK dengan 18,9%.
Namun, ketika simulasi head to head lawan Ahok, Anies meraup dukungan 52%. Sementara, Ahok hanya meraih 42% atau selisih sekitar 10%.
Ketika berhadapan langsung, Anies memperoleh dukungan sekitar 50,1% sementara RK mendapatkan sekitar 38,8%. Dalam pertarungan head to head antara Ahok dan RK, keduanya mendapat dukungan sekitar 44,7%.
Meskipun Partai Golkar mengungkapkan kekhawatiran terkait kesiapan RK dalam Pilgub Jakarta 2024, hasil survei Indikator menunjukkan bahwa RK bukan lawan yang bisa dianggap remeh.
"Muncul kekhawatiran dari internal Partai Golkar Ridwan Kamil tidak kompetitif. Kalau di lihat dari atas permukaan, iya, sepertinya Ridwan Kamil kalah dengan mudah," lanjut Prof Burhan.
"Apalagi, di bawah Ahok dan jauh di bawah Anies. Tapi, data ini menunjukkan Ridwan Kamil tidak semudah itu (dikalahkan) kalau misalnya maju," tuturnya.
Burhanuddin menyoroti bahwa RK dinilai lebih inklusif dibandingkan Anies dan Ahok, sehingga berpotensi untuk mendapatkan dukungan dari pendukung keduanya jika salah satunya tidak maju.
Burhanuddin juga mengomentari masalah yang dihadapi Ahok terkait kasus penistaan agama pada tahun 2016, yang membuat basis pemilihnya, khususnya dari kalangan Muslim, cenderung menurun.
"Itu yang membuat suara Ahok semacam flat, tidak mampu menarik basis pemilih, terutama muslim, konservatif di Jakarta," ujar Burhanuddin.
Survei Indikator dilakukan pada bulan Juni 2024 dengan melibatkan 800 responden warga Jakarta yang memiliki hak pilih, menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error sekitar 3,5%.