Jejak Impor Gula Para Mendag di Era Jokowi, Terbanyak Bukan Tom Lembong

Gula (foto ilustrasi).
Sumber :
  • pinterest

VIVABandung - Jejak impor gula di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilakukan oleh para Menteri Perdagangan (Mendag) tengah menjadi sorotan.

Klarifikasi Thom Lembong Usai Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula

Hal itu terjadi usai salah satu Mendag era Jokowi, yaitu Thomas Trikasi Lembong (Tom Lembong) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi kegiatan importasi gula periode 2015–2023 di Kementerian Perdagangan.

Tidak sendiri, mantan Co-Captain Timnas AMIN itu ditetapkan sebagai tersangka bersama Charles Sitorus mantan Direktur Pengembangan Bisnis pada PT PPI (2015-2016).

JAN Desak Polda Aceh Periksa Bustami Kandidat Gubernur Aceh Kasus Korupsi Wastafel

Penetapan Tom Lembong diketahui buntut adanya pemberian izin impor gula kristal mentah kepada PT AP sebanyak 105 ribu ton pada 2015-2016.

Padahal sebagaimana kita ketahui, untuk melakukan impor gula harus dengan persetujuan dari Kementerian Perindustrian pada masa itu.

Penderita Diabetes Wajib Tahu! Stevia Jadi Pengganti Gula Alami yang Aman dan Rendah Kalori

Padahal saat itu, diketahui Indonesia tengah memiliki pasokan gula surplus. 

Tom Lembong ditahan Kejaksaan Agung.

Photo :
  • Viva.co.id

Atas aksinya tersebut, Tom Lembong diduga telah melakukan tindak pidana korupsi, memperkaya diri sendiri atau orang lain yang menyebabkan negara dirugikan sekitar Rp400 miliar.

Dikutip dari laman VIVA, berikut daftar jejak impor gula para Mendag di era Presiden Jokowi dari masa ke masa: 

1. Tahun 2015 (Rachmat Gobel - Menteri Perdagangan 27 Oktober 2014 s/d 12 Agustus 2015)

Indonesia mengimpor 3,36 juta ton gula dengan mayoritas berasal dari Thailand (1,79 juta ton), Australia (1,02 juta ton), dan Brasil (458,1 ribu ton).

2. Tahun 2016 (Tom Lembong-Menteri Perdagangan 12 Agustus 2015 s/d 27 Juli 2016) dan (Enggartiasto Lukita - Menteri Perdagangan 27 Juli 2016 s/d 20 Oktober 2019)

Tahun 2016, RI mengimpor gula sebanyak 4,74 juta ton dengan mayoritas berasal dari Thailand (2,25 juta ton), Brasil (1,31 juta ton), dan Australia (896,4 ribu ton).

3. Tahun 2017 (Enggartiasto Lukita - Menteri Perdagangan 27 Juli 2016 s/d 20 Oktober 2019)

Kemudian, pada tahun 2017, Indonesia mengimpor 4,48 juta ton gula dengan mayoritas dari Thailand (2,44 juta ton), Brasil (1,07 juta ton), dan Australia (646,8 ribu ton).

4. Tahun 2018 (Enggartiasto Lukita - Menteri Perdagangan 27 Juli 2016 s/d 20 Oktober 2019)

Pada tahun 2018, RI mengimpor 5,02 juta ton gula, dengan mayoritas dari Thailand (4,03 juta ton), Australia (922,8 ribu ton), dan Brasil (60 ribu ton).

5. Tahun 2019 (Enggartiasto Lukita - Menteri Perdagangan 27 Juli 2016 s/d 20 Oktober 2019)

Tahun 2019, RI mengimpor 4,09 juta ton gula, dengan mayoritas dari Thailand (3,53 juta ton), Australia (542,2 ribu ton), dan Korea Selatan (7,2 ribu ton).

6. Tahun 2020 (Agus Suparmanto - Menteri Perdagangan 23 Oktober 2019 s/d 23 Desember 2020)

Kemudian tahun 2020, Indonesia mengimpor 5,53 juta ton gula dengan mayoritas berasal dari Thailand (2,02 juta ton), Brasil (1,54 juta ton), dan Australia (1,21 juta ton).

7. Tahun 2021 (Muhammad Lutfi - Menteri Perdagangan 23 Desember 2020 s/d 15 Juni 2022)

Pada tahun 2021, impor gula mencapai 5,48 juta ton dengan mayoritas dari India (1,96 juta ton), Australia (1,33 juta ton), dan Brasil (1,14 juta ton).

8. Tahun 2022 (Muhammad Lutfi - Menteri Perdagangan 23 Desember 2020 s/d 15 Juni 2022) dan (Zulkifli Hasan - Menteri Perdagangan 15 Juni 2022 s/d 20 Oktober 2024)

Pada tahun 2022, impor gula mencapai 6 juta ton dengan mayoritas berasal dari Thailand (2,41 juta ton), India (1,61 juta ton), dan Brasil (1,31 juta ton).

9. Tahun 2023 (Zulkifli Hasan - Menteri Perdagangan 15 Juni 2022 s/d 20 Oktober 2024)

Terakhir, pada 2023, impor gula mencapai 5,06 juta ton dengan mayoritas berasal dari India (3.1 juta ton), Thailand (2,37 juta ton), dan Brasil (1,46 juta ton).

10. Tahun 2024 (September 2024) (Zulkifli Hasan - Menteri Perdagangan 15 Juni 2022 s/d 20 Oktober 2024)

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dalam 9 bulan di 2024 atau periode Januari-September 2024, kegiatan importasi gula mencapai 3,66 ton, senilai US$ 2,15 miliar, atau setara Rp33 triliun (Kurs Rp 15.500/US$).