23 Tokoh Muhammadiyah yang Bergelar Pahlawan Nasional: Dari Soekarno hingga AR Baswedan
- Instagram @haedarnashir
VIVABandung - Sebanyak 23 tokoh Muhammadiyah ini diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional.
Pahlawan Nasional adalah gelar prestisius yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada warga negara yang memiliki jasa besar terhadap kemajuan Tanah Air.
Hingga tahun 2023, Indonesia tercatat memiliki 206 pahlawan Nasional dan 23 diantaranya adalah kader atau tokoh Muhammadiyah. Siapa saja mereka?
Dikutip VIVA Bandung dari laman Muhammadiyah.or.id, berikut 23 tokoh Muhammadiyah yang bergelar Pahlawan Nasional:
1. Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan merupakan ulama dari Yogyakarta yang mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Persyarikatan ini sukses menjadi organisasi islam terbesar dan termaju di dunia.
Muhammadiyah sendiri aktif membangun kemajuan SDM, pemerataan sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan keagamaan. Lahirnya banyak pahlawan nasional dari rahim Muhammadiyah, merupakan bukti keberhasilan beliau.
Atas jasanya tersebut, Pemerintah melalui surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961 menetapkan Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional.
2. Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan)
Siti Walidah merupakan istri Ahmad Dahlan yang juga turut berkontribusi dalam perjuangan Muhammadiyah. Senada dengan sang suami, Siti Walidh aktif melakukan emansipasi terhadap perempuan-perempuan Muhammadiyah.
Puncaknya, beliau berhasil mendirikan organisasi wanita muslimah pertama di Indonesia yang diberi nama Aisyiyah. Berkat jasanya, Siti Walidah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 22 September 1971 melalui No.042/TK/1971.
3. Soekarno
Ir Soekarno dikenal sebagai proklamator Indonesia sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia. Namun jarang ada yang tahu, ternyata Soekarno merupakan kader Muhammadiyah Bengkulu.
Dedikasi sang proklamator terhadap Bangsa Indonesia sudah tidak perlu lagi dipertanyakan. Berkat jasanya, beliau resmi mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2012.
4. Fatmawati
Fatmawati merupakan istri Soekarno yang dikenal sebagai penjahit bendera merah putih pertama yang digunakan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Fatmawati juga dikenal lahir dari keluarga yang aktif di Muhammadiyah dan Aisyiyah. Tercatat, ibu dari Presiden Megawati ini aktif di perhimpunan Nasyiatul Aisyiyah (organisasi wanita muda Muhammadiyah).
Berkat jasanya, Fatmawati berhasil mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2000 melalui Keppres RI No.118/TK/2000.
5. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman dikenal sebagai panglima tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI). dedikasinya saat perang melawan penjajah sudah tidak perlu lagi dipertanyakan.
Namun siapa sangka, sang jenderal ternyata merupakan anggota pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah sekaligus guru HIS (SD) Muhammadiyah di Cilacap.
Pemerintah memberi gelar Pahlawan Nasional pada 10 Desember 1964 lewat Keppres No.314 Tahun 1964.
6. Soetomo
Soetomo dikenal sebagai pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan pertama di Indonesia.
Di Muhammadiyah, Soetomo tercatat sebagai anggota PKO dan penasehat urusan kesehatan Muhammadiyah sejak 1925. Beliau juga turut andil dalam pendirian RS Muhammadiyah Surabaya.
Pemerintah mengangkatnya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional lewat Surat Keputusan Presiden RI No.657/1961.
7. Haji Agus Salim
Agus Salim merupakan satu dari beberapa tokoh anggota BPUPKI. Berkat kecerdasannya, Agus Salim ditunjuk untuk memimpin sejumlah misi diplomatik ke Timur Tengah pada 1974.
Selain itu, beliau juga merupakan tokoh kunci dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.
Di zaman KH Ahmad Dahlan, H Agus Salim tercatat sebagai anggota Muhammadiyah.
Agus Salim dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.657 pada 27 Desember 1961.
8. Mas Mansur
Mas Mansur dikenal sebagai anggota Empat Serangkai bersama Hatta, Soekarno, dan Ki Hajar Dewantara. Tidak hanya itu, beliau juga tercatat pernah menjadi pimpinan Putera pada masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Tercatat Mas Mansur pernah menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1937-1942.
Mas Mansur ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK No.162 Tahun 1964 pada 26 Juni 1964.
9. Djuanda Kartawidjaja
Djuanda Kartawidjaja dikenal sebagai Bapak Maritim melalui Deklarasi Djuanda. Selain tiu, Djuanda dikenal sebagai pelopor dunia penerbangan di Indonesia.
Di Muhammadiyah, Djuanda tercatat sebagai pengurus Muhammadiyah Tasikmalaya dan guru SMA Muhammadiyah Kramat, Jakarta.
Djuanda diangkat sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional lewat Keppres No.244 Tahun 1963.
10. Haji Fachruddin
Haji Fachruddin dikenal sebagai perintis Badan Penolong Haji Indonesia. Beliau juga aktif di dunia politik seperti CDI dan PSI.
Selain pernah menjabat sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah, H Fachruddin juga merupakan tokoh pers sekaligus pendiri majalah Suara Muhammadiyah.
Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional lewat Keppres No.162 Tahun 1964.
11. Otto Iskandar Dinata
Otto Iskandar Dinata dikenal sebagai anggota BPUPKI dan mempersiapkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selain itu, beliau juga yang mengusulkan agar Soekarno-Hatta dipilih sebagai Presiden dan diterima secara aklamasi dalam sidang PPKI pada 18 Agustus 1945.
Di Muhammadiyah, Otto tercatat sebagai guru di SMA Muhammadiyah Kramat Jakarta.
Beliau dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.088/TK/1973, 6 November 1973.
12. Andi Sultan Daeng Radja
Andi Sultan Daeng Radja dikenal sebagai peserta Kongres Pemuda 1928 dan pemrakarsa PPNI. Perjuangan Andi penuh dengan pertempuran melawan penjajahan di Indonesia.
Di Muhammadiyah, tercatat beliau aktif sebagai aktivis Muhammadiyah Bulakamba.
Pemerintah mengangkat beliau sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.085/TK/2006.
13. Teuku H Muhammad Hasan
Teuku H Muhammad Hasan dikenal sebagai Mendikbud RI di Kabinet Darurat 1948-1949.
Beliau juga tercatat sebagai Konsul pertama Muhammadiyah di Kutaraja Aceh pada 1927.
Pernah menjadi wakil ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Beliau mendapatkan gelar Pahlawan Nasional melalui Keppres No.085/TK/2006.
14. Adam Malik
Adam Malik merupakan tokoh yang menyiarkan kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain itu beliau juga tercatat sebagai Wakil Presiden RI ke-3, Menlu dan Ketua Majelis Umum PBB.
Adam Malik juga dikenal sebagai salah satu pendiri ASEAN dan Kantor Berita ANTARA.
Di Muhammadiyah, Adam Malik tercatat sebagai anggota pandu Hizbul Wathan.
Melalui Keppres No.107/TK/1998 pada 6 November 1998, Adam Malik diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
15. Buya Hamka
Buya Hamka merupakan ulama Muhammadiyah, sastrawan, jurnalis dan pejuang kemerdekaan di Sumatera Barat. Hamka juga dikenal sebagai ketua MUI pertama.
Buya Hamka dianugerahi gelar Pahlawan Nasional lewat SK No.113/TK/2011.
16. Ki Bagus Hadikusumo
Kiprah Ki Bagus Hadikusumo dikenal melalui BPUPKI dan PPKI, serta menjadi tokoh kunci dalam penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Selain itu, Ki Bagus juga aktif berperan dalam penyusunan pembukaan UUD 1945.
Di Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo tercatat pernah menjadi Ketua PP Muhammadiyah periode 1942-1953.
Pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional lewat Keppres No.116/TK/2015.
17. Nani Wartabone
Nani Wartabone dikenal sebagai pendiri Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923, menjadi Ketua PNI cabang Gorontalo, dan pendiri Komite 12 pada 1941.
Nani Wartabone merupakan tokoh Muhammadiyah Gorontalo.
Nani Wartabone dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK No.085/TK/2003.
18. Lafran Pane
Lafran Pane merupakan tokoh aktivis sekaligus pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia juga terlibat dalam penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mempersiapkan proklamasi.
Lafran muda dibesarkan melalui pendidikan Muhammadiyah dari sejak dini. Hal itu tidak aneh, mengingat sang ayah yang merupakan aktivis Muhammadiyah.
Lafran Pane dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 115/TK/2017.
19. AR Baswedan
AR Baswedan dikenal sebagai anggota BPUPKI, BP-KNIP ,parlemwn dan Dewan Konstituante. Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan Indonesia ke-2 era Kabinet Sjahrir.
Salah satu perjuangannya yang tak terlupakan adalah misi diplomatiknya yang ditugaskan pergi ke negara-negara Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure dan de facto.
Di Muhammadiyah, AR Baswedan dikenal sebagai seorang Mubaligh Muhammadiyah kelahiran Ampel.
AR Baswedan ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK No.123/TK/ 2018.
20. Gatot Mangkupraja
Wakil Ketua PP Muhamadiyah ini merupakan anggota BPUPKI. Beliau juga merintis pendirian pasukan sukarela Pembela Tanah Air (PETA).
Gatot memperoleh anugerah gelar Pahlawan Nasional lewat SK Presiden No.089/TK/2004.
21. Letkol Mohammad Sroedji
Sebagai anggota pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah, Letkol Sroedji gugur heroik dalam perang melawan Belanda di Desa Karang Kedawung, Jember pada tahun 1949.
Atas jasa-jasanya, beliau dianugerahi Bintang Mahaputra melalui Keppres No.91/TK/2016.
22. Abdul Kahar Muzakkir
Sebagai anggota PP Muhammadiyah, Abdul Kahar Muzakkir tak hanya berkontribusi dalam bidang pendidikan, tetapi juga ikut serta dalam perumusan dasar negara.
Saat masa revolusi , beliau turut membina semangat juang para pejuang melalui Angkatan Perang Sabil.
Atas jasa-jasanya, beliau ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2019.
23. Kasman Singodimedjo
Sebagai pimpinan Muhammadiyah Cabang Jakarta dan anggota PP Muhammadiyah, Kasman Singodimedjo aktif dalam pergerakan Islam.
Di bidang militer, ia pernah memimpin PETA dan BKR. Setelah kemerdekaan, kiprahnya semakin luas, mulai dari anggota PPKI, Ketua KNIP, Jaksa Agung pertama RI, hingga Menteri Muda Kehakiman.
Atas jasa-jasanya, beliau dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 2018.