DPR dan KLHK Turun Tangan Atasi Limbah Pabrik di Purwakarta

DPR dan KLHK di Kawasan Pabrik di Purwakarta
Sumber :
  • istimewa

Dedi menerangkan, peristiwa serupa pertama kali terjadi pada tahun 2014. Namun, sudah bisa ditangani dan tidak pernah terjadi lagi bau menyengat. "Nah seluruh teka-teki itu apakah berbahaya atau tidak, zatnya adalah terminol atau lainnya, nanti biarkan lab KLHK yang menjawab," imbuhnya.

Cerita Anggota DPR yang Dulunya Buruh Pabrik dan Kernet Angkot

Terkait hal itu, Dedi pun meminta agar pihak perusahaan untuk menyediakan alat pendeteksi kadar udara dan air. Dengan alat tersebut, masyarakat dapat mengakses informasi secara digital. "Alat itu bisa dipasang di perempatan jalan, kemudian juga bisa diakses lewat aplikasi. Sehingga warga bisa mengetahui kadar udaranya sehat atau tidak," jelasnya.

"Ini penting, karena persoalan limbah itu sifatnya kimiawi bukan soal, tidak bisa ditafsirkan," sambungnya.

DPR Ultimatum KLHK Waspada Modus Korporasi Kanibalisasi Kawasan Hutan

Dedi Mulyadi memediasi warga dan pabrik Indorama

Photo :
  • Istimewa

Lebih lanjut, jelas Dedi, pihak Indorama juga telah setuju terkait pembangunan kawasan wisata edukasi di Sungai Cikembang. Selain berfungsi sebagai tempat rekreasi, lokasi tersebut akan menjadi patokan kelayakan sungai dari ambang batas limbah. "Harapan saya nanti bisa saja dibikin water treatment untuk memurnikan air," tukasnya.

DPR Tantang Menteri Siti Nurbaya Ekspose Perusahaan Perusak Alam

Di samping itu, Dedi juga mendorong adanya transparansi soal tenaga kerja dan perencanaan kebutuhan SDM perusahaan dalam lima tahun ke depan. "Sehingga, sekolah-sekolah di sekitar lingkungan perusahaan itu bisa dari sekarang untuk menyiapkan diri untuk anak-anaknya mengejar kebutuhan SDM pabrik Indorama," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title