Pemain Muda Premier League Gantung Sepatu Karena Penyakit Jantung
BANDUNG - Gelandang bernomor punggung 12 Brighton and Hove Albion, Enock Mwepu menyampaikan keputusannya untuk gantung sepatu di usianya yang baru menginjak 24 tahun.
Pemain Liga Inggris itu terpaksa menghentikan karirnya, seiring dengan permasalahan fisik yang dideritanya. Dimana ia didiagnosis terkena jantung herediter.
Kondisi itu berpotensi semakin memburuk seiring waktu berjalan. Bahkan akan semakin beresiko lebih fatal bila ia terus bermain sepakbola secara kompetitif.
Meski Enock Mwepu merasa berat, namun seiring waktu ia berlapang dada mengamini anjuran medis. Klub yang menaungi karir pesepakbola asal zambia itu pun merasa kehilangan Mwepu, terlebih ia baru datang pada musim panas tahun lalu.
Dilansir dari viva, kondisi Mwepu baru terungkap saat dirinya pulang ke Zambia, saat jeda internasional September lalu. Kala itu dirinya tak bermain untuk negaranya karena tak fit dan harus dirawat di rumah sakit.
Alhasil usai kembali ke Brighton, dan menjalani sejumlah pemeriksaan medis. Mwepu dilaporkan memiliki riwayat jantung bawaan.
"Enock Mwepu terpaksa mengakhiri karier bermainnya menyusul diagnosis penyakit jantung bawaan," kata pernyataan Brighton & hove Albion.
Mwepu sebenarnya baru lima tahun berstatus sebagai pesepakbola profesional. Ia mengawali kariernya di tahun 2017 di klub Zambia bernama Napsa Star.
Masih di tahun yang sama, tepatnya di bulan Juli, Mwepu bisa merintis karier di Eropa. FC Liefering, klub di Austria yang memberikannya kesempatan itu. Bakatnya pun terendus oleh Salzburg dan pindah ke sana setahun berselang.
“Beberapa mimpi memang terpaksa berakhir dengan kesedihan. Saya mengumumkan perlunya gantung sepatu karena saran medis yang telah saya terima,” jelas dia di laman resmi klub.
Meski begitu, ia mengaku tetap akan menyisihkan waktunya di dunia sepakbola. Ia berencana untuk terlibat dalam olahraga ini, namun dengan kapasitas yang berbeda. (hru)