Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Ikhsan menyesalkan perbuatan Panji Gumilang, sebab para santri serta alumni dari Ponpes Al Zaytun menjadi tumbal dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh anggota NII

Ponpes Al Zaytun dianggap jadi tempat persembunyian pentolan NII. Hanya saja ia tekankan bahwa doktrin yang disebarkan bukan kepada para santri, melainkan ke masyarakat.

Ponpes Al Zaytun juga menjadi tempat persembunyian pentolan NII. Hanya saja ia tekankan bahwa doktrin yang disebarkan bukan kepada para santri, melainkan ke masyarakat.

Muhammad Ikhsan menjelaskan adanya sebuah doktrin yang akan disebarkan kepada masyarakat layaknya obat terlarang yang dapat mempengaruhi siapapun bila sudah terkena.

Muhammad Ikhsan sebagai alumni merasa lelah dengan semua stigma buruk yang diberikan masyarakat terhadap santri dan alumni Ponpes di Indramayu tersebut.

Ahmad udimin, seorang mantan penggalang dana di Ponpes Al-Zaytun mengungkapkan fakta mengejutkan terkait proses penggalangan dana yang dia lakukan selama ini.

"Nah, itu yang sedang dianalisis (uang sebesar itu dari mana). Kami baru boleh buka nanti ketika sudah di pengadilan," kata Mahfud dalam tayangan YouTube Karni Ilyas Club

Kontroversi Pondok Pesantren Al-Zaytun hingga kini masih menjadi bahan perbincangan di media sosial. Baru-baru ini muncul pengakuan dari salah satu anggota aktif NII.

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu yang dipimpin oleh Panji Gumilang tetap menjadi sorotan publik. Pasalnya, ponpes yang terletak di Desa Mekarjaya Kecamatan

– Pondok pesantren Al-Zaytun akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Panji Gumilang, pimpinan ponpes Al-Zaytun mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyimpang.

Ponpes Al-Zaytun di Indramayu tidak memperbolehkan santrinya berpacaran atau melakukan perbuatan zina. Namun aturan tersebut tidak berlaku bagi santri yang memiliki uang.

Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut memperbolehkan santrinya melakukan zina. Dalihnya adalah dosa mereka dapat ditebus dengan uang sebesar Rp2 Juta.