Hotman Paris Curhat Kebiasaan Bangun Subuh ke Ustadz Abdul Somad, Ada Apa?

VIVA Bandung – Hotman Paris Hutapea adalah seorang pengacara Indonesia yang memiliki gaya yang unik dan sering dikelilingi oleh wanita cantik. Dalam sebuah kesempatan, Hotman Paris berbincang santai dengan Ustaz Abdul Somad melalui live streaming.

Pada tahun 2020 yang lalu, live streaming ini dilakukan di kanal YouTube Ustaz Abdul Somad dan mengungkap berbagai hal mengenai kehidupan sang pengacara. Salah satu hal yang dibahas adalah kebiasaan Hotman Paris yang mengaku sering bangun subuh.  



Ustadz Abdul Somad

Photo :

• Instagram Ustadz Abdul Somad Official

Awalnya, Ustaz Abdul Somad dan Hotman Paris berbagi pengalaman tentang perjalanan hidup mereka yang membuat mereka terkenal seperti sekarang. UAS sendiri adalah seorang pendakwah terkenal di Indonesia dan bahkan di luar negeri. 

Sementara itu, Hotman Paris juga dikenal karena pengetahuannya yang tinggi di bidang hukum dan sering memenangkan kasus di persidangan. Mereka kemudian berbicara mengenai kebiasaan bangun subuh.

Dalam kesempatan tersebut, UAS mengaku pernah melihat Hotman mengunggah video ceramah tentang bangun subuh. Ustaz Abdul Somad menjadi penasaran dengan pandangan Hotman Paris mengenai hal tersebut.   

Rupanya, Hotman Paris mengaku sering bangun subuh dan melakukan renungan di dekat kolam renang. "Itulah yang saya alami setiap hari," ungkap Hotman Paris.

Hotman Paris mengatakan bahwa kebiasaan bangun subuh dan pergi ke kolam renang tersebut berkaitan dengan kesehariannya yang harus menangani banyak masalah hukum. "Sehingga otak kita itu seperti legal mind," ungkap Hotman Paris.

Hotman Paris juga menjelaskan bahwa bangun subuh dan pergi ke kolam renang bukan untuk memikirkan wanita cantik, melainkan untuk menyusun strategi dalam menangani berbagai perkara yang sedang ditangani.

"Saya selalu bangun jam 4 subuh, saya di kolam renang itu tidak mikirin artis cantik, tapi yang di pikiran saya itu adalah bagaimana memenangkan ini, perkara ini masih banding," paparnya.

"Karena terpaksa, sudah terima honor, tanggung jawab, akhirnya otak itu lama-lama jadi biasa. Memang kelihatannya susah tapi karena sudah terbiasa itu menjadi enteng," sambungnya.