Asal-usul Badarawuhi, Makhluk Halus Penunggu Desa Penari

Badarawuhi menurut gambaran Om Hao
Sumber :
  • YouTube

BANDUNG – Belakangan ini sosok Badarawuhi yang muncul di film KKN di Desa Penari menjadi bahan perbincangan hangat para netizen.

Belum Tayang, Tiket Film KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni Habis Terjual

Terlebih usai Aulia Sarah yang berperan sebagai Badarawuhi di film KKN di Desa Penari mengaku sempat didatangi dan bertemu langsung dengan sosok makhluk halus tersebut.

Lantas siapakah sosok Badarawuhi sebenarnya? simak berikut ulasannya, dikutip dari akun Twitter @RatuNgondyek.

Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa Ditonton Sebanyak 52 Juta Kali

Badarawuhi disebut-sebut merupakan sosok siluman ular penguasa sekitar hutan di dekat sebuah Desa Rowo Bayu Banyuwangi. Siluman ini dikenal sebagai sang penari yang memiliki wajah cantik nun memesona.

Sementara dalam sebuah thread yang ditulis oleh akun Twiter @RatuNgondyek pada 10 Mei 2022, sosok Badarawuhi merupakan makhluk halus yang berasal dari pantai selatan.

Aulia Sarah Resmi Dilamar Segera Menikah Tahun Depan

 

Aulia Sarah

Photo :
  • Instagram/owliasarah

 

Namun pada suatu ketika, Badarawuhi diusir dari kerajaan pantai selatan karena merasuki salah satu penari yang berada di tanah Jawa Timur.

Awal mula dari kisah seorang ksatria wanita pada kerajaan Kediri, yakni Ratna Narekh.

Pada suatu hari, Ratna Narekh bersama empat saudara seperguruannya terpaksa melarikan diri usai sang guru ditaklukan oleh Mpu Barada.

Keempat saudara seperguruannya tersebut melarikan diri ke Bali, sedangkan Ratna Narekh memilih bersembunyi di bagian timur Pulau Jawa dan mulai membangun pemukiman di sana.

Ratna Narekh hidup bersama para penduduk lainnya di desa yang baru dibangunnya tersebut. Ia bersama penduduk desa membuat sebuah pelataran yang dipakai untuk memuja dewa-dewa dan arwah leluhur dengan menyuguhkan tarian-tarian.

Kendati menjadi seorang pemimpin di desa tersebut, Ratna Narekh tak mau memperlihatkan kedigdayaannya kepada siapapun, hal itu untuk menghindari kejaran dari Mpu Barada.

Di desa tersebut, hidup Ratna Narekh hanya digunakan untuk mendalami lontar yang dibawanya ketika kabur.

Lontar itu istimewa, sebab ia bia mempelajari berbagai ilmu kanuragan dan kanujiwan untuk bisa menaklukan pemimpin-pemimpin lelembut yang berada di hutan-hutan Pulau Jawa yang dilaluinya. Bahkan, berkat lontar itu juga, ia bisa mendapatkan berkah awet muda.

Namun kehidupannya yang tenang di desa baru tersebut mulai terusik. Hal itu ketika Ratna Narekh melakukan perjalanan ke Wonokromo.

Pada saat itu ia bertemu dengan pempimpin Wonokromo yang diketahui merupakan pria hidung belang. Melihat kecantikan Ratna Narekh, sang pemimpin Wonokromo pun kepincut dan menawarkannya untuk menginap semalam.

Ratna Narekh pun tak merasa ada yang aneh dan menerima sambutan baik tersebut. Namun nahas, pada malam hari ketika dirinya tidur, pemimpin Wonokromo dan dua anak buahnya berusaha melakukan perbuatan yang tidak senonoh kepada dirinya. Sayang, ketiga pria itu harus tewas karena kesaktian yang dimiliki oleh Ratna Narekh.

Tewasnya sang pemimpin Wonokromo disambut baik oleh para penduduk desa tersebut, bahkan Ratna Narekh pun didapuk sebagai pemimpin baru.

Usut punya usut, ternyata Wonokromo merupakan gerbang gaib menuju pantai utara Jawa. Selain itu,  terdapat juga kolam air atau sendang yang disebut sebagai tempat persinggahan pemimpin kerajaan selatan, yaitu Ratu Pantai Selatan yang memiliki hubungan baik dengan kerajaan utara laut Jawa.

Konon, ketika Ratu Pantai Selatan kembali ke kerajaannya, sendang tersebut dijaga oleh sejumlah panglima dan ksatria pantai selatan untuk menjaga kemurnian airnya.

Disebutkan juga, di Desa Wonokromo, para penduduk desa dilarang menari dengan diiringi alunan gamelan.

Namun Ratna Narekh tak mengindahkan hal itu. Merasa digdaya dan diliputi kesombongan, ia malah melanggar pantangan adat tersebut dan menantang semua penghuni hutan yang ada di sana, termasuk para penghuni sendang.

Sontak saja tantangan itu diterima dan para makhluk gaib pun berdatangan untuk menyerang Ratna Narekh. Bahkan, para makhluk gaib tersebut tak segan-segan menyerang penduduk yang tak berdosa hingga musnah. Kala itu, salah satu penjaga sendang Ratu Pantai Selatan merasuki tubuh seorang penari yang ada di sana.

Ratna Narekh pun kalah, bahkan para penduduk desa yang ada di sana pun lenyap tak tersisa. Namun, sang penjaga sendang yang merasuki tubuh penari tak mau keluar sampai akhirnya jasad penari tersebut dihancurkan oleh Ratu Pantai Selatan.

Karena pembangkangannya itu, Ratu Pantai Selatan pun mengambil beberapa kekuatan dari utusannya tersebut dan mengusirnya dari kerajaan laut selatan.

Semenjak itu, sosok yang merasuki tubuh penari tersebut mulai berkelana tanpa tujuan dengan tanpa mengenakan atribut layaknya pengikut Ratu Pantai Selatan.

Hingga pada akhirnya, ia pun menemukan tempat yang nyaman, yakni di sebuah wilayah yang disebut-sebut sebagai lokasi asli cerita KKN di Desa Penari. Sosok tersebut kini dikenal dengan nama Badarawuhi.

Hal inilaah yang menjelaskan kenapa Badarawuhi dalam cerita KKN di Desa Penari mengenakan busana berwarna hijau yang identik dengan busana kebesaran kerajaan laut pantai selatan.

Konon Badarawuhi merupakan sosok siluman ular yang cantik jelita nun mempesona yang suka menggoda para pria.(aga)