Puasa Ramadan: Detoksifikasi Alami Tubuh atau Sekadar Mitos Kesehatan?
- canva
VIVABandung – Bulan Ramadan telah tiba, dan bagi umat Muslim di seluruh dunia, ini berarti menjalankan ibadah puasa dari terbit hingga terbenamnya matahari. Selain nilai spiritual, banyak yang percaya bahwa puasa Ramadan memberikan manfaat kesehatan, salah satunya adalah detoksifikasi alami tubuh. Namun, benarkah puasa benar-benar membantu proses detoksifikasi?
Detoksifikasi adalah proses pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh. Banyak yang percaya bahwa puasa dapat membantu tubuh membersihkan diri dari racun. Namun, apakah ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini?
Menurut Dr. Tirta dalam podcast Mitos dan Fakta edisi Ramadan, puasa memang dapat membantu detoksifikasi tubuh, tetapi dengan syarat.
"Jawabannya benar kalau puasanya baik dan tidak makan berlebihan," ujar Dr. Tirta, menekankan bahwa detoksifikasi hanya terjadi jika puasa dilakukan dengan pola makan yang tepat.
Kunci utama detoksifikasi selama puasa bukan hanya terletak pada tidak makan dan minum selama siang hari, tetapi juga pada apa yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur.
"Kalau puasa lalu berbuka makanan yang tidak teratur, pola makannya sembarangan, semua dimakan, tarawihan, setelah tarawihan makan tengah malam, yang terjadi itu kegemukan bro," tegas Dr. Tirta.
Bahkan, Dr. Tirta mengungkapkan fenomena yang cukup mengkhawatirkan selama bulan Ramadan.