Omongan Bupati Meranti Sangat Melukai Pegawai Kemenkeu
- vivanews/Andry Daud
BANUDNG – Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, perkataan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil yang menyebutkan bahwa orang di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai iblis atau setan, telah melukai para pegawai Kemenkeu.
Yustinus menyayangkan atas perkataan yang dilontarkan oleh Bupati Meranti itu. Sebab di tengah situasi perekonomian dunia saat ini seharusnya dibutuhkan koordinasi erat antara pemerintah pusat dan daerah.
"Jadi pernyataan itu memang tidak tepat, kami sesalkan dan tentu melukai para pegawai Kemenkeu," ujar Yustinus kepada awak media di Kompleks DPR, Senin 12 Desember 2022.
Yustinus menegaskan, Kemenkeu menolak keras atas pernyataan yang dilontarkan oleh Adil dikarenakan apa yang dilakukan Kemenkeu justru terus mendorong agar daerah semakin kuat.
"Data Kemenkeu untuk alokasi DBH Migas itu berdasarkan data resmi Kementerian ESDM, jadi menurut Kementerian ESDM memang terjadi penurunan sebagai basis 2023 dan 2022. Jadi kalau sebelumnya itu di atas 2 juta barel lalu menjadi sekitar 1,9 juta barel," jelasnya.
Adapun untuk keluhan Bupati Meranti yang mengatakan bahwa dana bagi hasil (DBH) migas menurun, itu dikarenakan dampak dari lifting yang menurun.
"Intinya basisnya tetap US$100 per barel untuk konversi tiap barelnya tetapi yang berbeda itu jumlah liftingnya dan kita pakai angka dari Kementerian ESDM yang merupakan data resmi. Termasuk itu juga data dari SKK Migas jadi mungkin di sini perlu duduk bersama, data yang diperoleh Pak Bupati itu dari mana lalu silahkan kalau mau dikroscek dengan data Kemen ESDM," ujarnya.