The Juilliard School, Kampus Seni Terbesar di Dunia yang Menjadi Impian Putri Ariani
Viva Bandung – Putri Ariani menjadi sorotan masyarakat setelah meraih Golden Buzzer dalam ajang America's Got Talent.
Gadis asal Bangkinang, Riau ini mendapatkan tawaran beasiswa dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Nadiem Makarim memberikan dukungan kepada Putri melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) sebagai salah satu bentuk apresiasi.
Dalam pertemuan Nadiem dengan Putri di kantor Kemdikbudristek pada Jumat, 9 Juni kemarin, Putri menyampaikan bahwa dirinya ingin berkuliah di kampus impiannya, yaitu The Juilliard School, New York.
Melansir dari laman resmi The Juilliard School, Selasa, 13 jJuni 2023, kampus ini didirikan oleh Frank Damrosch sebagai Institut Seni Musik pada tahun 1905. Adapun penamaan kampus ini diambil dari nama seseorang yakni Agustus D. Juilliard selaku orang paling berjasa dalam berdirinya kampus tersebut.
Tak lama setelah berdiri, mereka kemudian membuka program baru yakni tari dan drama. Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai mengakui keberadaan Juilliard hingga kampus ini dianggap sebagai salah satu kampus seni paling bergengsi di dunia.
Gengsi kampus ini bisa dilihat dari alumni Juilliard yang mendominasi dunia seni di Amerika Serikat. Alumni The Juilliard School memenangkan 105 Grammy Awards, 62 Tony Awards, 47 Emmy Awards, 24 Academy Awards dan 2 EGOT.
Ada tiga program studi di kampus ini, yaitu tari, drama, dan musik. Prodi musik menjadi yang terbesar dan tertua di sana. Di sini ada dua program jenjang pendidikan, yaitu sarjana dan pascasarjana.
Kampus yang berlokasi di Lincoln Center for Performing Arts ini punyya banyak ruang studio, ruang pertunjukan, perpustakaan, dan asrama mahasiswa.
Setiap tahunnya, dewan kampus menyiapkan beasiswa sebesar 1 miliar dolar untuk siswa-siswi terpilih.uang yang dikeluarkan mahasiswa di tahun akademik 2023/2024 bisa mencapai miliaran rupiah. Misalnya saja untuk biaya pendidikan pendidikan di The Juilliard School dipatok 53.300 dolar AS atau sekitar Rp790 juta.
setiap mahasiswa juga harus membayar asuransi kesehatan sebesar 3 ribu dolar AS atau Rp 44 juta. Lalu mereka juga dibebankan biaya orientasi sebesar 250 dolar AS atau Rp3,7 juta. Jika ditotal, estimasi rincian anggaran tersebut, maka mahasiswa harus membayar sebesar 77.890 dolar AS atau Rp1,5 miliar. Biaya di atas belum termasuk buku, pengeluaran pribadi, transportasi, dan lain-lain.