Fajri, Pria Obesitas dari Tangerang Tidak Bisa Tidur Telentang karena Gangguan pada Jantung dan Paru

Fajri pria obesitas
Sumber :

Viva Bandung – Dr. Sidharta Kusuma Manggala, SpAn, dokter spesialis anestesi, mengatakan bahwa keadaan Fajri saat ini belum stabil. Keadaannya memang sudah cukup berat karena penyakit pasien tersebut.

Terungkap! Gula Berbahaya Tersembunyi dalam Makanan Bayi, Orang Tua Wajib Waspada

Muhammad Fajri, pria asal Tangerang itu tidak bisa lagi tidur dengan posisi telentang karena adanya masalah pada paru-paru dan jantungnya.

Menteri Kesehatan meminta agar Fajri ditangani di RSCM karena kondisinya yang memiliki multi kondisi kesehatan.

5 Rahasia Langsing Alami: Makanan Kaya Serat Ini Bantu Turunkan Berat Badan

"Jadi MF satu bulan terakhir memang sudah tidak bisa tidur terlentang, hal ini menandakan ada masalah di bagian paru-paru dan bagian jantungnya," kata dokter Arta.

Satu bulan sebelum dipindahkan ke RSCM, kondisi kesehatan Fajri terus mengalami penurunan. Saat dipindahkan dari RSUD Tangerang, pihak RSCM pun mencoba memodifikasi ruangan khusus untuk merawat Fajri agar bisa dipantau dengan mudah oleh tim dokter.

Yakin Mau Konsumsi Mie Instan Tiap Hari? Ini 8 Penyakit yang Bakal Menyerang

“Kemudian pasien masuk ke RSCM dan memang kita bisa melihat kondisinya turun. Kita sudah tangani semuanya, sudah kita berikan alat bantu semuanya, untuk bantuan nafas, dan semuanya di ruang perawatan khusus yang sudah kita siapkan di lantai 1. Dan kondisinya saat ini stabil,” tutur dokter Arta.

Pasien masih membutuhkan banyak pemeriksaan dan tindakan. Jadi, fokus pemeriksaan saat ini adalah untuk menstabilkan kondisi pasien.

"Jadi fokus kita menstabilkan MF, setelah stabil kita bisa membicarakan yang selanjutnya tentang tatalaksana kegemukannya," jelasnya.

Berat badan Fajri tercatat mencapai 280 kg. Dokter pun menjelaskan bahwa kindisi ini memerlukan proses metabolisme tubuh yang begitu besar. Hal ini membuat jantung dan paru-paru bekerja dengan sangat berat, apalagi pasien hampir tidak pernah bergerak.

“Itu kami sedang memeriksa semua kondisi pasien, terkait fungsi jantung, fungsi paru, fungsi ginjal, sampai dengan fungsi hati. Itu semua harus kita periksakan,” kata Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti.

Lingkungan rumah yang kurang sehat juga menambah permasalahan pada paru-paru pasien. Selain itu, terdapat pula beberapa luka pada kulit pasien, terutama di bagian belakang karena tubuh yang susah bergerak. Dr. Lies menambahkan pasien tersebut memerlukan penanganan lebih lanjut setelah tiba di RSCM.

“Pasien saat ini memerlukan banyak penanganan kesehatan dan dilakukan oleh tim dari dokter berbagai multidisiplin kami, saat ini pasien dalam kondisi stabil,” tandasnya.