JAN Apresiasi Satgas P3GN Polri Bongkar Jaringan Narkoba Internasional Fredy Pratama

Tampang Bos Jaringan Narkoba Internasional, Fredy Pratama
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA BandungJaringan Aktivis Nusantara, Romadhon Jasn mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam membantu Polri dalam memerangi narkoba di tanah air. 

Rumor 'Narkoba' Muncul di Kecelakaan Beruntun Cipondoh, RSUD Tangerang Buka Suara

Terbaru, pengusutan kasus jaringan gembong narkoba dan TPPU, Fredy Pratama terus dilakukan Satgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) Polri. Jumlah tersangka yang ditangkap kini mencapai 49 orang.

"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membantu negara yaitu Polri, agar selalu waspada terhadap peredaran narkoba di sekitar kita, tentunya kerja sama dari masyarakat dan seluruh instansi yang terkait, usaha memerangi peredaran narkoba di Indonesia akan sulit dilakukan," ujar Romadhon saat diminta keterangan oleh awak medua di Jakarta Pusat pada Jumat, 15 Maret 2024.

Dewan Guru Besar Harus Bijak, Investigasi Gelar Doktor Bahlil Tanpa Gaduh

Romadhon menyebut, seluruh elemen masyarakat harus mendukung dan mengapresiasi semua pihak yang telah membantu Polri menangkap para tersangka dalam kasus peredaran narkoba selama ini.

"Kami masyarakat menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kasatgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Irjen Asep Edi Suheri dan anggota Polri dalam beberapa pengungkapan kasus narkoba, baik di tingkat Nasional maupun internasional," ujarnya.

JAN: Hadiah Ulang Tahun untuk Prabowo Adalah Tunaikan Janji Kabinet Zaken Penuhi Harapan Rakyat

Tampang Bos Jaringan Narkoba Internasional, Fredy Pratama

Photo :
  • VIVA.co.id

Romadhon mengatakan, pengungkapan kasus narkoba di Indonesia menjadi salah satu atensi nasional yang memerlukan perhatian khusus dari semua pihak.

"Peredaran narkoba di Indonesia merupakan salah satu atensi nasional yang memerlukan perhatian khusus dari kita semua, sejalan yang disampaikan oleh Bapak Presiden RI dan Bapak Kapolri bahwa kita terus serius dalam menangani peredaran narkoba di Indonesia," ucapnya.

Menurut Romadhon, modus yang dipakai dalam peredaran narkoba kian beragam dan makin sulit dideteksi karena tidak lagi diedarkan secara konvensional, peredaran narkoba kini sudah semakin canggih.

"Selain jumlahnya cukup masif, modus operandi yang dilakukan tersangka beragam, dan peredaran narkoba Indonesia tidak hanya gunakan cara konvensional, namun juga semakin berkembang dan semakin sulit untuk dideteksi keberadaannya," ungkap Romadhon.

Karena itu, lanjut dia, Jaringan Aktivis Nusantara dan masyarakt tetap mendukung bersama Polri dalam pemberantasan Narkoba.

"Apalagi dalam bulan suci Ramadhan ini modusnya para pelaku ke masyarakat sangat rapi. Makanya masyarakat untuk waspada dan melaporkan berbagai tindak yang dinilai mencurigakan terkait peredaran narkotika," pungkasnya.