Kode Senyap Dalang Kematian Brigadir J Pasca Irjen Sambo Dicopot
- VIVA/Ilham Rahmat
BANDUNG - Babak baru kejanggalan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J terus menunjukan perkembangan. Mulai dari pencopotan jendral hingga pemutasian. Bahkan, kasus ini pun diawasi Pemerintah.
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri menilai, sikap Menkopolhukam Mahfud MD terkait kasus tersebut menunjukan bukan hanya kasus biasa. “Ketika seorang Menko Polhukam berkata tentang psiko-hierarkis dan psikopolitis saya tidak akan mengatakan itu sebagai asumsi," ujar Reza dilansir dari VIVA, Sabtu 6 Agustus 2022.
"Saya tidak akan mengatakan itu sebagai spekulasi. Tapi boleh jadi itu merupakan sebuah teori. Untuk kaliber seperti Beliau (Mahfud) tampaknya kata spekulasi (itu) merendahkan (Mahfud),” katanya.
Masyarakat dinilai menunggu gebrakan Kapolri Listyo Sugit Prabowo dalam mengungkap kasus ini. “Soliditas internal Polri itulah yang tampaknya tanda petik sedang dipersoalkan, sedang dipertanyakan oleh Menkopolhukam lewat istilah yaitu psiko hierarkis dan psiko politik,” katanya.
“Kalau boleh jujur saya bukan orang hukum, sejak pertama kali kasus ini mengemuka di media, melintas di hati saya adakah kemungkinan bahwa kode senyap itu sedang merayap rayap di istitusi Polri dalam kasus ini?," katanya.
"Adakah kelompok-kelompok di dalam institusi Polri, adalah sub grup di dalam Polri? Adakah klik di dalam Polri? Adakah geng di dalam Polri yang berusaha menyimpangkan ke sana dan membelokkan ke sini agar pengungkapan kasus ini tidak tuntas, tidak objektif dan tidak transparan,” terangnya. (bdg)