Effendi Simbolon Bersumpah Tak Pernah 'Labeli' TNI Gerombolan

Effendi Simbolon
Sumber :
  • Istimewa

Effendi menyampaikan pernyataan tersebut pada saat rapat kerja (raker) Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI dan para kepala staf Angkatan TNI di DPR, 5 September 2022 yang lalu. Namun, Menham Prabowo Subianto dan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman tidak hadir saat raker. Ketika itu, rakernya membahas RKA (rencana kerja dan anggaran) Tahun 2023 dan isu-isu aktual.

Plus Minus Jika PDI-Perjuangan Berani Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Anggota Komisi I Fraksi PDIP, Effendi Simbolon

Photo :
  • VIVA/Farhan

Menurut Effendi, RKA tak terlalu banyak bahasan lantaran menyangkut hal-hal yang telah ditetapkan pemerintah dalam pagu indikatif.

Jokowi Minta Masyarakat Hormati Putusan Baleg DPR RI soal Persyaratan Pilkada 2024

"Kemudian masuk ke isu-isu aktual. Di situ saya ingin bertanya kepada Panglima Jenderal Andika dan Kasad Jenderal Dudung. Seyogianya ada Menhan di situ untuk menanyakan informasi-informasi yang kami terima sehubungan dengan adanya hal-hal yang menyangkut disharmoni. Saya menggunakan diksi disharmoni karena lebih kepada masalah harmonisasi. Itu soal leadership dan seterusnya yang menyangkut keberadaan dari TNI itu sendiri. Jadi TNI secara keseluruhan dan TNI dengan TNI AD," kata Effendi.

Namun, terang Effendi, pada kesempatan tersebut Kasad Jenderal Dudung tidak hadir sehingga ditanyakan dan dikritisi oleh dirinya dan anggota DPR yang lain. Menurut Effendi, titik tekan yang disampaikan dirinya sebenarnya bukan masalah hadir atau tidak hadirnya Jenderal Dudung, tetapi akan lebih elok jika Jenderal Andika dan Jenderal Dudung hadir bersama untuk memberikan penjelasan kepada DPR mengenai isu-isu yang ditanyakan termasuk soal disharmonis.

Isi Putusan MK Terbaru soal Persyatatan Pilkada, PDIP dan Anies Bisa Maju Lawan RK-Suswono

"Di situlah kemudian ada hal-hal yang intinya masalah soal kepatuhan karena kehormatan di TNI itu yang kami tahu adalah kepatuhan. Disitulah kemudian saya menyadari bahwa itu mungkin menjadi tidak nyaman dan tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya, yang seputar soal gerombolan dan ormas," kata Effendi.

Effendi lalu menyampaikan permohonan dari hati yang paling dalam atas ucapannya tersebut kepada para prajurit TNI mulai dari Panglima TNI, KSAD, KSAL dan KSAU, prajurit tamtama, bintara dan perwira.

Halaman Selanjutnya
img_title