Polri: Korban Tragedi Kanjuruhan Tewas Karena Kekurangan Oksigen
- VIVA
"Semua tingkatan ini, saya sekali lagi bukan expert. Saya hanya bisa mengutip para pakar menyampaikan, CS atau gas air mata dalam tingkatannya tertinggi pun tidak mematikan," ungkapnya.
Irjen Dedi menjelaskan pihaknya telah melakukan penyidikan dari para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban dalam tragedi Kanjuruhan.
Menurutnya, para ahli dan dokter spesialis penyakit dalam, paru, THT, dan mata menyampaikan penyebab kematian para korban ialah karena kekurangan oksigen.
"Jadi, berjatuhnya korban bukan karena gas air mata, melainkan kekurangan oksigen," jelasnya.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia. Insiden nahas tersebut terjadi seusai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Sebanyak 132 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, sedangkan ratusan lainnya tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit.