Viral Video Syur Mirip Rebecca Klopper, Buya Yahya Bahas Hukum Sebarkan Kasus Zina 

Buya Yahya
Sumber :
  • Tangkap layar

VIVA Bandung – Pendakwah kondang, Buya Yahya diketahui pernah membahas hukum menyebarkan kasus zina melalui unggahan Instagram pribadinya.

Rizky Febian dan Mahalini Dikabarkan Menikah Beda Agama, MUI Singgung Soal Zina

Hal itu seolah menjadi peringatan bagi masyarakat. Pasalnya, belum lama ini viral video syur mirip Rebecca Klopper di media sosial. Bahkan, dengan adanya video berdurasi 47 detik itu, saat ini berujung pelaporan ke ranah hukum.

Buya Yahya mengatakan, zina sendiri merupakan aib yang tak boleh diumbar atau pun ditanyakan kepada orang lain karena itu termasuk kejahatan.

Bagi-bagi THR Lebaran Tapi Belum Bayar Hutang? Begini Hukumnya Kata Buya Yahya

"Kejahatan yang paling jahat, jangan pernah tanyakan ini kepada orang lain," tulis keterangan video tersebut, dikutip dari VIVA Bandung pada Kamis (1/6/2023).

Buya Yahya juga membandingkan terkait kasus zina di masa kini dengan cara Nabi Muhammad SAW mengatasi kasus zina di masanya dulu. 

Berkaca Pada Putri Ridwan Kamil, Begini Hukum Hijab dalam Islam Kata Ustadz Khalid Basalamah

Menurut Buya Yahya, saat itu datang seseorang ke Nabi Muhammad SAW dan mengaku sudah melakukan zina. Orang itu justru memohon ampun dan bersedia dihukum atas kesalahannya.

"Di saat ada orang datang kepada baginda nabi Muhammad, 'Ya Rasulullah, aku kepleset, aku telah zina. Sucikan kami'. Minta dihukum oleh Rasulullah. Minta dipukul, minta dirajam dia. Minta dihukum, ngadu ke nabi," tutur Buya Yahya.

Di momen itu, Nabi Muhammad SAW justru berupaya menutupi aibnya agar kasus zina tidak menyebar luas dan diketahui banyak orang. Bahkan, zina yang dilakukan seseorang adalah aib dari keluarga yang patut ditutupi. Hal ini membuat Nabi memberikan edukasi dalam cara menutupi aib.

"Dengan pengakuannya, nabi tidak langsung nerima. Karena nabi memberi pendidikan. Ini aib dalam dirimu. Aib keluargamu, tutupi!" kata Buya Yahya.

Nabi Muhammad pertama kali merespons dengan menyebut bahwa kesalahan orang itu mungkin tidak sampai zina berhubungan intim. Hal itu sebenarnya sebagai upaya Nabi menutupi aib. Namun, orang tersebut terlalu takut akan dosanya sehingga kembali mengungkap perbuatannya.

"Nabi hanya mengatakan, mungkin kamu hanya bersentuhan saja. Rupanya orang ini saking takutnya hukum Allah, 'tidak rasulullah, aku melakukannya'," bebernya.

"Ditambah oleh Nabi, 'mungkin kamu hanya sekedar mencium'. 'Tidak ya Rasulullah, aku mau melakukannya'. Sudah mau nabi tutupi, masih saja dia. 'Mungkin tidak sampai masuk, hanya di antara dua pahanya'. 'Tidak ya rasul, aku melakukannya'," kata Buya Yahya.

Hingga empat kali Nabi Muhammad SAW mencoba menutupi aib orang tersebut yang justru membuat aibnya semakin terbuka. Hingga kali keempat, Nabi Muhammad memberikan hukuman sebagaimana mestinya seseorang yang telah zina dalam Islam.

"Sudah 4. Sudah ini, akhirnya baru ditegakkan hukum oleh Nabi. Jadi urusan perzinaan hendaknya ditutup. Maka termasuk kejahatan yang jahat adalah jika orang berkata, kamu pernah zina ya?" terangnya.

Buya Yahya pun memberi kesimpulan bahwa pada dasarnya Allah SWT selalu menutupi aib yang dilakukan seseorang. Kendati begitu, seringkali aib itu justru dibuka sendiri di hadapan publik dan membuatnya harus mendapat hukuman setimpal.

"Kalau orang pernah berzina, dianjurkan bertobat menyembuhkan kisahnya. Selesai," pungkasnya.