Ungkap Kadar Sianida di Tubuh Mirna, Begini Penjelasan Wamenkumham

Wamenkumham, Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA BandungWamenkumham Edward Omar Syarif baru-baru ini menjelaskan terkait kadar sianida sebesar 0,2 miligram yang ditemukan dalam tubuh Wayan Mirna Salihin. Bagi pihak Jessica Wongso kadar sianida sekacil itu dianggap tidak cukup untuk mematikan seseorang.

Profil Jessica Kumala Wongso, Terpidana Kasus Kopi Sianida 2016 Bebas Bersyarat Hari Ini

Namun pria yang karib disapa Prof Eddy itu mengatakan bahwa dokter sudah mengambil sampel lambung, empedu, hati, urine, kemudian diuji di laboratorium forensik. Hasil uji yang dibaca oleh Prof Budi Sampurna, ditemukan ada natrium sianida atau NaCN.

Hal itu disampaikan oleh Prof Eddy saat dirinya hadir sebagai bintang tamu dalam podcast YouTube Denny Sumargo beberapa waktu lalu.

Penampakan Jessica Wongso 'Kopi Sianida' Usai Bebas Bersyarat, Sempat Lakukan Hal Ini

"Itu kan satu rangkaian senyawa, ion 0,2 sianida mg/L, tetapi juga ada 950 mg natrium per liter. Makanya kita harus membaca kesimpulan dari Prof Budi Sampurna. Bahwa kandungan NaCN, natrium sianida di dalam tubuh itu sudah cukup untuk mematikan. Karena itu berulang kali saya katakan, yang harus ditanya itu adalah yang melakukan pemeriksaan," ungkap Prof Eddy dikutip dari YouTube Denny Sumargo, Rabu (11/10/2023).

"Jadi publik ini disesatkan dengan pembacaan data secara parsial. Kan yang disebutkan hanya 0,2 mg/L, tetapi harus ingat yang dimasukkan ke dalam tubuh itu kan natrium sianida, itu sianida dalam bentuk garam, kalau dalam bentuk gas namanya asam sianida. Sebanyak itu," tambahnya.

Ayah Mirna Disebut Sembunyikan Rekaman CCTV, Otto Hasibuan : Bukti Jadi Tak Lengkap

Wayan Mirna Salihin

Photo :
  • Viva.co.id

Lebih lanjut, Wamenkumham mengungkapkan bahwa Profesor Budi Sampurna dalam persidangan menyimpulkan bahwa natrium sianida sebagai rangkaian senyawa atau gabungan, bukan secara terpisah-pisah.

"Jadi yang ditemukan di lambung 0,2 mg/L air plus 950 mg/L air, itu senyawa yang menjadi satu, natrium sianida. Makanya hasil pembacaan Prof Budi Sampurna yang jauh lebih paham dari saya soal kesimpulan apa yang ada di tubuh Mirna, dia menyebutkan bahwa NaCN, dia tidak pisahkan natrium sendiri, sianida sendiri. Dia katakan NaCN sebanyak itu sudah cukup untuk mematikan. Nah yang di publik hanya 0,2 sianida, tidak keseluruhan," kata Prof Eddy.

Tak hanya itu, Prof Eddy menilai, ada upaya penggiringan opini publik, dengan hanya menitikberatkan pada kadar sianidanya saja dan seolah mengesampingkan fakta bahwa ada juga kadar natrium sebesar 950 mg/L.

"Itulah ada upaya penggiringan opini publik seakan-akan ion 0,2 sianida itu tidak mematikan. Padahal kan harus dilihat keseluruhan, natrium sianida," ujarnya.

Menurut Prof Eddy, Jaksa Penuntut Umum Shandy Handika juga menyebut bahwa ada korosif di rongga mulut, kerongkongan, dan lambung Mirna. Itu berdasarkan hasil keterangan Dokter Slamet Purnomo.

"Kalau enggak minum racun kenapa mulut dan kerongkongan korosif? Itu kan pasti lewat situ karena minum Vietnam ice coffee. Lalu Dokter Budi Sampurna di persidangan mengatakan dia saking banyaknya racun yang diminum, belum sampai bawah sudah asfiksia, langsung kehabisan napas, kan di videonya 2 menit setelah minum langsung kolaps," tukasnya.