Andy Rompas, Panglima Manguni yang Ditantang Habib Bahar: Kebal Api dan Senjata Tajam
- VIVA.co.id
VIVA Bandung – Habib Bahar dan Panglima Ormas Adat Manguni Makasiouw, Andy Rompas, semakin terlibat dalam pertikaian.
Hal ini dipicu oleh tragedi Bitung yang tidak menemui titik temu antara kedua tokoh tersebut. Habib Bahar bahkan tidak segan-segan menyinggung Andy Rompas.
Panglima Adat Laskar Manguni, Andy Rompas
- VIVA.co.id
"Manguni Makasiaow ini dia punya pembesar ada di daerah Jakarta, namanya Andy Rompas dan sedang saya cari. Ngumpet. Banyak tato doang, ngumpet," kata Habib Bahar bin Smith seperti dilansir dari tayangan video yang diunggah akun Twitter @opposite6892 baru-baru ini.
Ucapan Habib Bahar tersebut kemudian memicu kemarahan Andy Rompas. Melansir dari akun Facebook pribadinya, Andy Rompas merespons pernyataan Habib Bahar dengan tegas dan menyatakan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam.
"40 hari lamanya kami diam karena berduka dalam maki dan dinfitnah oleh kaum Radikalisme ini, Angkat pedang memprofokasi umat muslim untuk mencari saya Andy Rompas. Sekarang waktunya bergerak," tulis Andy Rompas.
“Kami tidak mau Minahasa ada paham radikalisme, sejengkal pun, ingat itu. Woii Bahar bin Smith, Itu babel Aldo jangan cuman cari pangung, saya Andy Rompas pantang mundur satu jengkal pun," ujarnya lagi.
Selain itu, Andy Rompas juga mengunggah video yang memperlihatkan kesaktiannya bersama pasukan Manguni Makasiouw.
Dalam video tersebut, Andy Rompas dan pasukannya terlihat berjalan di atas bara api dan kebal dari senjata tajam.
Video yang berdurasi 3 menit 40 detik tersebut, Andy Rompas dan pasukannya terlihat berjalan di atas bara api.
Selain itu, Andy Rompas juga menunjukkan kesaktiannya yaitu kebal dari senjata tajam.
Menariknya, beberapa anggota Manguni yang tampak dalam video juga memiliki kekuatan yang sama. Mereka bahkan sempat dibacok-bacok oleh Andy Rompas, tapi tidak ada yang terluka.
"Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak. Tidak ada istilah mayoritas dan minoritas di Tanah Minahasa, karena torang samua basudara (kita orang semua bersaudara), kecuali untuk para kadrun dan mereka kaum radikal," tulis Andy Rompas.
Andy Rompas dan Habib Bahar
- VIVA.co.id
"Karena kami hanya ingin hidup rukun dan damai, tidak seperti sekarang di mana setiap Natal harus ada aparat kepolisian menjaga," tandasnya.
