Bertemu Andi Widjajanto, Jokowi Sebut PSI akan Masuk Parlemen dan Suara PDIP Menurun
- Viva.co.id
VIVA Bandung - Mantan Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto sempat blak-blakan mengungkap isi obrolannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertemuan antar keduanya dilaksanakan dua hari sebelum dideklarasikannya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto.
Hal itu Andi Widjajanto ungkap di salah satu acara politik di stasiun televisi swasta Tanah Air.
Awalnya, Rivana Pratiwi selaku pembawa acara sempat menanyakan soal kebenaran Andi Widjajanto yang dipanggil oleh Jokowi sebelum dideklarasikannya Gibran sebagai cawapres.
"Jokowi sempat memanggil anda dan beberapa orang terdekatnya dan menyampaikan bahwa gak ada yang bisa mengalahkan Prabowo-Gibran," ujar Rivana yang coba mengkonfirmasi.
"Anda-anda semua ini gak bisa mengalahkan Prabowo-Gibran, dua hari sebelum pengumuman Gibran sebagai cawapres," lanjut Rivana.
Andi pun tidak menampik adanya pertemuan tersebut. Dalam pertemuan itu, lanjut Andi, Jokowi menyampaikan tiga poin, salah satunya terkait suara PDIP yang akan menurun.
"Jadi kira-kira Prabowo pasti menang, PSI akan masuk parlemen, nomor tiga, suara PDIP akan turun. Itu yang dinyatakan Pak Jokowi. Di situ Pak Jokowi mengatakan, kalian hebat kalau bisa mengalahkan saya," tutur Andi.
Meski begitu, Andi mengaku tidak mempermasalahkan pernyataan Jokowi terkait Prabowo menang dan PSI akan masuk parlemen.
Ia hanya mempermasalahkan point ke tiga soal suara PDIP yang akan turun.
"Ketika Pak Jokowi mengatakan suara PDIP turun di situ saya masalah. Dalam hati, bapak masih kader kenapa membuat rencana untuk menurunkan suara partai sendiri?" ujar Andi Widjajanto.
"Di situ kemudian, ya saya harus beda," lanjut Andi Widjajanto.
Andi Widjajanto pun mengaku hanya bisa terdiam ketika Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut.
Tapi dia menilai, Jokowi sudah sangat berubah dari awal perkenalan mereka.