Gagas Nusantara Apresiasi Produksi Avtur Ramah Lingkungan Pertamina

Ketua Jaringan Aktivis Nusantara, Romadhon Jasn
Sumber :
  • Dokumentasi Pribadi

Program ini, menurut Romadhon, juga membuka peluang bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam pengumpulan minyak jelantah, yang sebelumnya sering dianggap limbah tidak berguna.

JAN: Hadiah Ulang Tahun untuk Prabowo Adalah Tunaikan Janji Kabinet Zaken Penuhi Harapan Rakyat

“Dengan program ini, masyarakat tidak hanya membantu mengurangi limbah domestik tetapi juga dapat mendapatkan nilai ekonomi dari pengumpulan minyak jelantah. Ini adalah contoh nyata sinergi antara inovasi teknologi, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan komunitas,” tambahnya.

Pengembangan Teknologi Lokal

JAN Apresiasi Penangkapan 247 Tersangka Judi Online, Dukung Optimalisasi Satgas Judi Online

Romadhon juga memberikan apresiasi terhadap penggunaan katalis hasil pengembangan engineer dan R&D Pertamina yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini, menurutnya, membuktikan bahwa Indonesia mampu mengembangkan teknologi tinggi secara mandiri.

“Penguasaan teknologi oleh engineer Indonesia, khususnya dalam pengembangan katalis untuk SAF, adalah kebanggaan nasional. Ini menunjukkan bahwa SDM kita mampu bersaing di tingkat global dan memberikan solusi inovatif untuk energi masa depan,” ucapnya.

Gagas Nusantara: Tuduhan Monopoli Avtur Hati-hati, Pemerintah Harus Perkuat Koordinasi

Sebagai institusi yang mendorong inovasi di sektor energi dan pemberdayaan masyarakat, Gagas Nusantara mendukung penuh langkah KPI dalam memproduksi SAF berbasis minyak jelantah. Romadhon berharap langkah ini dapat terus dikembangkan dan menjadi model bagi pengembangan energi terbarukan lainnya di Indonesia.

“Kami mendorong agar inovasi ini terus dikembangkan, tidak hanya di Kilang Cilacap tetapi juga di kilang-kilang lain. Produksi SAF berbasis minyak jelantah ini adalah langkah penting dalam transisi energi bersih dan kemandirian energi nasional,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
img_title