Saudara Sekandung Adu Jotos Rebutan Yayasan Kampus di Bandung
- Istimewa
Bandung – Isu tak sedap, seperti kekisruhan dan perpecahan melanda Universitas Widyatama Kota Bandung Jawa Barat pasca tampuk pimpinan Yayasan Widyatama diambil alih Roeshartono yang menggantikan Djoko Roespinoedji pada awal 2022.
Berdasarkan informasi dari sumber yang enggan dikemukakan identitasnya, Djoko Roespinoedji yang sebelumnya menjabat ketua Yayasan Widyatama diberhentikan secara mendadak dari kampus tersebut. Akibatnya, Roeshartono dan Djoko Roespinoedji yang notabene saudara kandung dikabarkan berselisih paham hingga terlibat bentrok fisik di antara keduanya.
"Bahwa bentrok fisik itu terjadi di Yayasan Widyatama, membuat kaget karyawan yayasan, office boy serta pengamanan dalam yayasan (security)," ujar sumber tersebut
Tak sampai di situ, polemik yang terjadi juga semakin parah, di mana banyak pejabat dan sivitas akademika ramai - ramai mengundurkan diri. Para pejabat dan sivitas akademika yang dikabarkan mundur, yakni Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama, asal "Negeri Jiran" Malaysia, Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi.
Kemudian Direktur pada Direktorat Penjaminan Mutu Widyatama, Dr. Suharno Pawirosumarto serta Kepala Biro Akreditasi dan Mutu-Direktorat Penjaminan Mutu Widyatama, Yunata Kandhias, juga dikabarkan mundur.
Di samping mereka, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UTama, Dr. Ratna Komala Putri dan Wakil Ketua LPAP Widyatama, Pawit Wartono pun juga turut mundur dari UTama.
Selain kabar mundurnya para pejabat dan sivitas akademika, UTama juga dihebohkan dengan isu adanya pengerahan puluhan pasukan anti huru hara (PHH) untuk menghalau pendemo.