Ponpes Al Zaytun Indramayu Dituding Pusat Teroris, Panji Gumilang : Berikan Bukti!

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang
Sumber :
  • VIVA.co.id

Bandung – Nama Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat masih tetap menjadi sorotan karena tidak henti-hentinya membuat kontroversi hingga viral di media sosial.

Mobil Rombongan Ibu Nyai Ponpes Sidogori Tertabrak Kereta Api di Pasuruan, 4 Meninggal Dunia

Mulai dari shaf laki-laki dan perempuan yang dicampur, adzan nyeleneh, dan khutbah menggunakan Kitab Injil. 

Bukan hanya itu saja, pondok pesantren yang berbasis di Indramayu itu juga membawakan lagu Israel atau Yahudi, mengatakan bahwa Al-Quran difirmankan oleh Rasulullah SAW, hingga Panji Gumilang mengizinkan umat Nasrani untuk Natalan di Ma’had Al Zaytun.

Tetapkan Idul Fitri Lebih Awal, MUI Sebut Praktik Jemaah Aolia Tidak Sesuai Syariat Islam

Baru-baru ini kembali viral sebuah video yang memperlihatkan bahwa satu persatu santri dari Pondok Pesantren Al Zaytun mulai berpamitan meninggalkan pondok pesantren kontroversi tersebut. Hal ini pertama kali diketahui melalui kanal YouTube Ajhabibi. 

Dalam tayangan video tersebut, tampak kekhawatiran pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang ketika menyampaikan tausiyahnya kepada santri dan santriwati.

Sebelum Meninggal Dunia, Stevie Agnecya Ngaku Pernah Disantet

Dalam kesempatan itu, Panji berpesan supaya jangan terpengaruh dengan berita di luar sana. 

Kemudian, dalam video tersebut juga tampak Panji Gumilang menyampaikan tausiyah dengan nada yang cukup tinggi sehingga tampak seperti melampiaskan amarahnya kepada orang-orang yang dianggap sudah menyebarkan api fitnah kepada Ponpes Al Zaytun. 

Panji Gumilang menegaskan, tuduhan-tuduhan yang selama ini beredar di masyarakat soal Pondok Pesantren Al Zaytun itu tidaklah benar.Dia juga meminta kepada kalangan yang menuduh Al Zaytun sebagai pusat terorisme supaya diberikan bukti. 

Sebab, menurut dia jika memang terbukti Ponpes Al Zaytun menjadi sarang teroris maka pemerintah pasti sudah mengutus tim Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror untuk melakukan penyergapan di pondok pesantren miliknya tersebut. 

Namun demikian, sampai berita ini diturunkan, Syekh Panji Gumilang belum pernah membahas soal ajaran yang dianggap menyimpang yang banyak diperbincangkan masyarakat. Dia tampaknya adem ayem dan membiarkan asumsi masyarakat yang beredar.

Sebut Alquran Karangan Nabi Muhammad 

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang kembali melontarkan pernyataan kontroversi saat menyampaikan ceramah di depan santri-santrinya.

Melalui video yang dibagikan akun TikTok @herypatoeng pada Senin kemarin, pria 76 tahun itu meragukan kebenaran Alquran sebagai kalamullah atau perkataan Allah SWT.

Menurut dia, kitab suci umat Muslim ini bukan ucapan yang langsung disampaikan oleh Allah, melainkan karangan Nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu.

“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dikutip Rabu, 14 Juni 2023.

Adapun Panji mengatakan, dirinya memiliki landasan soal pernyataan tersebut.

Menurutnya hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya. “Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan ‘Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya.

Panji menyebut, jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.

“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa Kemudian, Panji juga menyinggung soal perjanjian lama dan perjanjian baru. Panji Gumilang meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal itu.

"Saya yakin saudara-saudara ini perjanjian lama pun belum tahu bukunya seperti apa ini. Mengapa? Karena sudah menganggap yang paling benar itu satu saja," kata dia Panji Gumilang menegaskan.

Menurutnya hal yang dianggap paling benar itu terdiri dari kumpulan daripada perjanjian lama dan perjanjian baru.

"Mungkin di satu tidak menceritakan detail, dan yang lama terdapat cerita detail. Bacalah itu," ujarnya.

Panji lantas menerangkan, bahwa pada saat pertama kali Ponpes Al Zaytun Indramayu didirikan, dirinya sudah menyarankan kepada seluruh santri membaca perjanjian lama dan baru.

"Saya sejak tahun pesantren ini berdiri, sudah menganjurkan baca buku perjanjian lama dan perjanjian baru," pungkasnya.